Siswa SD di Bekasi Diduga Jadi Korban Pemalakan dan Penganiayaan Teman Sekelas

Rabu 11 Jun 2025, 21:49 WIB
Amelia menunjukkan hasil rontgen anaknya yang mengalami pergeseran tulang akibat dirundung teman sekelasnya. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Amelia menunjukkan hasil rontgen anaknya yang mengalami pergeseran tulang akibat dirundung teman sekelasnya. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

"Anak saya ditampar, ditendang, ditonjokin. Udah pasti mentalnya kena. Yang tadinya dia pendiam, sekarang makin pendiam lagi," ujar Amelia.

Amelia menjelaskan, kondisi anaknya saat ini masih kesakitan terutama di bagian pundak kiri.

"Kalau dipegang sedikit saja masih sakit," katanya.

Pihak Sekolah Dinilai Kurang Tegas

Ia pun menyayangkan sikap pihak sekolah yang dinilai kurang tegas menangani kasus tersebut.

Amelia mengaku, sudah beberapa kali menghubungi pihak sekolah terkait tanggung jawab biaya pengobatan, namun belum mendapatkan kejelasan.

Baca Juga: Politisi PSI Prihatin Kasus Bocah SD di Indragiri Hulu Riau Tewas Dibully, Minta Pemerintah Bertindak Tegas

"Saya tanya kelanjutan pengobatan anak saya, karena pelaku sudah lepas tangan," kata Amelia.

"Kalau nggak ada titik temu, saya bilang bakal buat laporan polisi dan viralkan kasus ini. Tapi sampai saya datang ke polres, nggak ada pihak sekolah yang hubungi saya," ujarnya.

Menurut Amelia, sebelumnya pihak sekolah sempat memfasilitasi mediasi antara keluarga korban dan pelaku. Hasilnya disepakati penyelesaian secara kekeluargaan, dengan janji pihak pelaku menanggung biaya pengobatan hingga korban pulih.

Namun, menurut Amelia, janji tersebut tidak ditepati karena belakangan biaya pengobatan justru ditanggung sendiri oleh keluarganya.

"Awalnya dibilang biaya ditanggung pelaku sampai sembuh. Nyatanya malah keluarga saya yang keluar biaya terus," ungkapnya dengan nada kesal.

Amelia berharap kasus ini segera diproses secara hukum agar ada keadilan bagi anaknya dan menjadi pelajaran bagi semua pihak. (CR-3)


Berita Terkait


News Update