POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, semakin banyak orang yang memilih curhat kepada AI (kecerdasan buatan).
AI dianggap sebagai pendengar yang selalu ada tanpa memberikan penilaian. Namun, apakah metode ini benar-benar efektif? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apakah Curhat dengan AI Efektif?
AI adalah teknologi yang dirancang untuk meniru kemampuan manusia, seperti berpikir, memahami bahasa, dan merespons pertanyaan.
Saat ini, sudah banyak chatbot AI populer, seperti ChatGPT, Gemini, dan DeepSeek, yang digunakan sehari-hari.
Dilansir dari survei "In AI, We Trust" oleh Snapcart (April 2025), sekitar 6 persen orang Indonesia menggunakan AI sebagai tempat curhat. Dari jumlah tersebut, 58 persen menganggap AI berpotensi menggantikan peran psikolog.
Penelitian dalam Journal of Medical Internet Research (2025) yang melibatkan 1.744 partisipan juga menunjukkan bahwa curhat dengan AI dapat membantu meredakan gejala depresi ringan hingga sedang.
Namun, peneliti menegaskan bahwa AI hanyalah pelengkap, bukan pengganti terapi tatap muka dengan profesional.
Efektivitas curhat dengan AI sangat bergantung pada ekspektasi dan kondisi pengguna. Untuk masalah sehari-hari, AI mungkin bisa membantu. Namun, untuk gangguan mental yang kompleks, bantuan psikolog tetap diperlukan.
Kelebihan dan Kekurangan Curhat dengan AI
Sebelum memutuskan curhat ke AI, ketahui dulu kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan:
- Tersedia 24/7 – Tidak perlu buat janji, bisa digunakan kapan saja.
- Tanpa rasa malu – AI tidak memiliki emosi, sehingga tidak menghakimi.
- Membantu merangkai perasaan – AI bisa membantu mengungkapkan perasaan dalam kata-kata yang jelas.
- Langkah awal sebelum konsultasi profesional – Bisa menjadi pilihan sebelum mencari bantuan psikolog.