POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui PT Hutama Karya bersama pemilik proyek PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi saat ini tengah menyelesaikan proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Paket II STA sepanjang 11,20 km. Proyek ini merupakan bagian dari jaringan besar Jalan Tol Trans Jawa, yang ditujukan untuk menyambungkan kota-kota penting di Pulau Jawa secara efisien dan cepat.
Jalan tol ini dibangun dalam dua tahap utama, yakni:
Tahap I: Gending–Besuki (49,7 km)
Tahap ini terbagi menjadi tiga paket pengerjaan:
- Paket I: Gending–Kraksaan sepanjang 12,88 km
- Paket II: Kraksaan–Paiton sepanjang 11,20 km
- Paket III: Paiton–Besuki sepanjang 25,6 km
Tahap II: Besuki–Banyuwangi (126,72 km)
Pembangunan tahap kedua ini akan menghubungkan Besuki dengan pusat kota Banyuwangi, dan ditargetkan untuk memaksimalkan konektivitas antarwilayah pesisir utara hingga ujung timur Pulau Jawa.
Baca Juga: Kredivo Masih Tidak Bisa Dibuka, Pengguna Keluhkan Hal yang Sama Berulang Kali
Paket II Kraksaan–Paiton Hampir Rampung: Progres 99 Persen
Fokus utama dalam pemberitaan kali ini adalah Paket II yang menghubungkan Kraksaan dan Paiton. Berdasarkan data terakhir, proyek ini telah mencapai progress konstruksi sebesar 99 persen, dengan target penyelesaian pada akhir Juni 2025.
Hal ini disambut antusias oleh masyarakat setempat karena akan memberikan manfaat jangka panjang, khususnya dalam mengurangi waktu tempuh dan kemacetan di jalur nasional Probolinggo–Banyuwangi yang selama ini padat kendaraan.
Dalam pengerjaannya, proyek ini melibatkan KSO HKI–Acset–NK, yaitu kerja sama operasi antara PT Hutama Karya Infrastruktur, PT Acset Indonusa Tbk, dan PT Nindya Karya. Kolaborasi ini memegang komitmen tinggi terhadap kualitas konstruksi dan efisiensi waktu penyelesaian.
Fasilitas dan Infrastruktur Pendukung Jalan Tol
Selain konstruksi badan jalan, Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Paket II juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, yaitu:
- 1 Interchange utama: Interchange Paiton
- 9 jembatan utama: Memfasilitasi akses di atas area strategis
- 28 unit crossing box underpass: Untuk mendukung lalu lintas bawah dan konektivitas lokal
Keberadaan infrastruktur pendukung ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan, serta membuka akses terhadap daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau.
Digitalisasi Konstruksi: Inovasi dalam Proyek Jalan Tol
Salah satu terobosan penting yang diterapkan dalam proyek ini adalah digitalisasi konstruksi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, proses pembangunan menjadi lebih efisien dan akurat, mulai dari perencanaan, pemantauan progres, hingga pengawasan kualitas pekerjaan.
Digitalisasi juga membantu pihak kontraktor dalam melakukan deteksi dini terhadap potensi keterlambatan, kesalahan teknis, atau pemborosan anggaran. Teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) serta penggunaan drone pemantauan udara menjadi bagian dari standar baru dalam pembangunan infrastruktur modern di Indonesia.
Kabupaten Banyuwangi: Daerah Tersepi dengan Potensi Besar
Meskipun merupakan kabupaten tersepi di Jawa Timur, Banyuwangi memiliki potensi luar biasa dalam bidang pariwisata, pertanian, dan perikanan. Dengan rampungnya jalan tol ini, arus wisatawan menuju destinasi unggulan seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo akan meningkat secara signifikan.
Konektivitas yang membaik juga akan mempermudah distribusi produk-produk lokal ke pasar nasional dan internasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong investasi baru ke wilayah timur Jawa.
Baca Juga: Usai Rugi Miliaran, Bos Gudang Ban di Bekasi Dimintai Uang Oknum Mengaku Damkar
Manfaat Ekonomi dan Sosial dari Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi
Pembangunan jalan tol ini memberikan multiplier effect yang luas bagi Provinsi Jawa Timur, di antaranya:
- Meningkatkan mobilitas antara kota/kabupaten di kawasan timur Jawa
- Menurunkan biaya logistik dan waktu tempuh perjalanan barang
- Mendorong pemerataan pembangunan hingga ke wilayah pesisir
- Meningkatkan kunjungan wisata domestik dan internasional
- Membuka peluang kerja lokal selama proses konstruksi maupun pascaoperasional
- Menarik minat investasi swasta di sektor transportasi, logistik, dan pariwisata
Target Rampung Akhir Juni 2025: Harapan Baru Masyarakat Jawa Timur
Dengan kemajuan pembangunan yang telah mencapai 99 persen, masyarakat Jawa Timur khususnya di sepanjang jalur Kraksaan–Paiton menyambut baik rampungnya jalan tol ini. Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi menjadi simbol pemerataan pembangunan dan langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia Sentris.
Rampungnya Paket II ini bukan hanya sekadar pencapaian fisik, tetapi juga bukti sinergi antara pemerintah, BUMN konstruksi, dan masyarakat dalam mewujudkan infrastruktur yang bermanfaat luas.