POSKOTA.CO.ID - Nama Hanif Faisol Nurofiq kembali menjadi perbincangan publik setelah mencuatnya polemik seputar proyek tambang nikel di Pulau Gag, yang terletak di wilayah administratif Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Ia disebut sebagai pejabat yang menandatangani Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan (SKKL) atas perubahan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang diajukan oleh PT Gag Nikel.
Perusahaan ini diketahui bergerak dalam eksplorasi dan penambangan nikel di kawasan yang dikenal sebagai salah satu surga keanekaragaman hayati dunia.
Proyek ini memantik reaksi keras masyarakat dan aktivis lingkungan karena dikhawatirkan akan merusak ekosistem yang sangat rentan.
Kontroversi Penambangan di Pulau Gag
Pulau Gag merupakan bagian dari Kepulauan Raja Ampat yang memiliki status strategis sebagai kawasan konservasi perairan dan daratan.
Kehadiran aktivitas tambang di wilayah tersebut dinilai bertentangan dengan prinsip perlindungan ekosistem laut dan darat, yang selama ini menjadi aset penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sektor pariwisata berbasis konservasi.
Di tengah memanasnya isu tersebut, muncul tagar #SaveRajaAmpat yang menggema di media sosial.
Banyak warganet mempertanyakan legalitas dan moralitas dari pemberian izin lingkungan yang mengizinkan beroperasinya kembali tambang nikel di wilayah sensitif tersebut.
"Lucu negeri ini. Yang kasih izin tambang, sekarang jadi pahlawan lingkungan," tulis seorang pengguna media sosial.
Sentimen seperti ini menggambarkan kegelisahan publik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak konsisten dalam menjaga ekosistem.
Hanif Faisol Nurofiq dan Penandatanganan SKKL
Hanif Faisol Nurofiq diketahui menjabat sebagai pejabat tinggi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat SKKL tersebut diterbitkan.
Berdasarkan unggahan akun @PartaiSocmed dan konfirmasi dari akun resmi partai PAN, SK itu ditandatangani oleh Hanif ketika ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) atau Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) pada masa itu.
Baca Juga: Makna SP1 dalam Peringatan Dedi Mulyadi kepada Pelajar Pelanggar Jam Malam
Terkait polemik yang terjadi, Hanif dikabarkan akan melakukan kunjungan kerja ke Raja Ampat guna melakukan klarifikasi serta investigasi lapangan terhadap aktivitas tambang nikel yang kini menjadi sorotan nasional.
Namun demikian, publik tetap mempertanyakan integritas proses tersebut. "Yang menandatangani SK dulu, sekarang mau investigasi? Lantas siapa yang bertanggung jawab?" ujar seorang warganet lainnya.
Kehidupan Pribadi Hanif Faisol Nurofiq
Selain isu lingkungan, kehidupan pribadi Hanif juga tak luput dari perhatian publik. Banyak yang mencari tahu siapa istri dan anak-anaknya di tengah viralnya namanya di berbagai kanal informasi.
Berdasarkan informasi yang tersedia secara terbatas, diketahui bahwa istri Hanif Faisol Nurofiq bernama Sulikah Hanif Faisol Nurofiq.
Namun, tidak terdapat informasi lebih lanjut mengenai identitas anak-anaknya, baik melalui sumber resmi maupun akun media sosial pribadi.
Hal ini menunjukkan bahwa Hanif tergolong figur publik yang menjaga privasi keluarganya dari sorotan media.