POSKOTA.CO.ID - Dibalik kemudahan penggunaan pinjol, banyak masyarakat terjebak dalam jerat utang dan menghadapi tekanan dari debt collector (DC) pinjol.
Salah satu kekeliruan yang paling umum adalah terlalu responsif terhadap pesan-pesan dari DC, baik melalui SMS, WhatsApp, maupun media sosial.
Hal ini, jika tidak ditangani dengan hati-hati, dapat berdampak serius terhadap kondisi mental, keamanan data pribadi, hingga memperburuk situasi finansial.
Berikut ulasan mendalam mengenai berbagai dampak buruk dari menanggapi semua pesan dari DC pinjol.
Baca Juga: Pinjol Ilegal Makin Licik Menjebak Masyarakat, Ini 3 Modus Terbaru yang Digunakan
1. Membalas Chat Bukan Solusi Bijak
Banyak orang berpikir bahwa merespons pesan dari DC adalah tindakan kooperatif yang dapat meringankan beban atau memberikan waktu tambahan untuk membayar. Namun, kenyataan tidak selalu demikian.
Debt collector, terutama yang berasal dari pinjol ilegal, tetap akan menagih secara agresif meskipun Anda telah menyampaikan kondisi keuangan atau berjanji membayar.
Mereka tidak tertarik pada alasan atau empati, tetapi hanya pada pelunasan utang. Alih-alih memberikan kelonggaran, respons Anda justru dapat dimanfaatkan untuk terus menekan secara emosional.
2. Ancaman Penipuan Berkedok Penagihan
Tidak semua DC yang menghubungi benar-benar mewakili lembaga pinjaman yang sah.
Banyak pula penipu yang mengaku sebagai penagih utang demi mendapatkan informasi pribadi atau bahkan melakukan pemerasan.
Baca Juga: Bolehkah Debt Collector Pinjol Menagih Utang ke Kantor? Ini Penjelasan Lengkap Aturan Hukumnya