Modusnya sangat beragam, mulai dari meminta data identitas, kode OTP, hingga menyebarkan informasi yang bersifat memfitnah.
Dalam situasi seperti ini, membalas pesan hanya membuka celah bagi para pelaku kejahatan siber.
3. Curhat Finansial Bisa Menjadi Bumerang
Saat berada di bawah tekanan, seseorang kerap terdorong untuk membagikan kondisi pribadi kepada DC, seperti masalah keluarga, kehilangan pekerjaan, atau beban finansial lainnya.
Sayangnya, informasi ini bisa dijadikan alat tekanan oleh penagih. Ancaman penyebaran informasi pribadi kepada publik atau daftar kontak Anda bisa digunakan sebagai taktik intimidasi.
Ingat, Anda tidak memiliki kewajiban hukum untuk menceritakan kondisi pribadi secara rinci kepada pihak penagih.
Baca Juga: Nomor Hp Dapat Tawaran Pinjol Ilegal? Begini Cara Menghindarinya
4. Tekanan Emosional dan Kerusakan Mental
Komunikasi intens dan berulang dari DC pinjol dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental.
Ancaman, penghinaan, hingga pelecehan verbal bisa terjadi setiap hari, baik melalui teks maupun panggilan suara.
Banyak korban melaporkan gejala seperti kecemasan, insomnia, kehilangan rasa percaya diri, hingga depresi.
Hal ini menjadi bukti bahwa interaksi yang tidak sehat dengan DC bukan sekadar masalah komunikasi, melainkan ancaman serius terhadap kesehatan jiwa.
5. Terjebak dalam Pola Gali Lubang Tutup Lubang
Untuk menghindari tekanan dari satu pinjol, sebagian orang memilih meminjam dari aplikasi pinjol lain.
Inilah yang disebut sebagai pola gali lubang tutup lubang, praktik yang hanya memperbesar utang tanpa menyelesaikan masalah.