POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) akhirnya menunjukkan progres signifikan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua tahun 2025.
Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mulai memasuki tahap pencairan setelah status Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) berubah menjadi "proses SPM" di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).
Proses ini menjadi angin segar bagi jutaan keluarga penerima manfaat yang menantikan bantuan di bulan suci ini. Menyambut Idul Adha 1446 H, Kemensos memastikan percepatan penyaluran dana bansos agar tepat sasaran.
Kini, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat memantau langsung perkembangan pencairan melalui SIKS-NG, di mana status "proses SPM" menandakan dana sedang dipersiapkan untuk segera ditransfer ke rekening atau kartu KKS.
Baca Juga: Bansos PKH 2025 Cair! Ini Kategori dan Cara Cek Penerima
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar di luar kanal resmi pemerintah.
Proses Pencairan Dimulai, KPM Diminta Pantau SIKS-NG
Berkah Idul Adha 1446 H memberikan angin segar bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dalam pantauan terakhir, beberapa KPM telah melihat perubahan status di SIKS-NG menjadi "proses SPM", menandakan Surat Perintah Membayar (SPM) telah diterbitkan.
Namun, dana belum langsung cair karena menunggu standing instruction (SI) dari bank penyalur.
"Kami mengimbau KPM tidak panik atau buru-buru menarik dana di ATM/e-warong sebelum status SI aktif. Prosesnya bisa memakan waktu 1–3 hari setelah SPM," jelas Jubir Kemensos, Dr. Anwar Hidayat, dalam rilis resmi.
Penyaluran via POS dan KKS: Mana yang Diprioritaskan?
Sementara itu, penyaluran bansos melalui kantor POS masih menjadi tanda tanya. Beberapa daerah melaporkan belum ada kejelasan, sementara lainnya telah dialihkan ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau rekening kolektif.
"Ada kemungkinan penyaluran via POS dihentikan dan digantikan KKS untuk efisiensi. Kami sedang koordinasi dengan PT Pos Indonesia," tambah Anwar.