Bagi PSSI, lonjakan ini menjadi bagian dari target jangka panjang untuk menembus 100 besar FIFA—sebuah ambisi yang sempat dianggap mimpi muluk, namun kini terlihat semakin realistis.
Peta Persaingan di Asia dan Tantangan Selanjutnya
Dengan semakin ketatnya persaingan di zona Asia, Indonesia harus menjaga konsistensi performa dalam laga-laga berikutnya. Negara-negara seperti Uzbekistan, Oman, hingga Vietnam menjadi kompetitor berat yang juga memburu tiket ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada 2026.
Namun kemenangan atas tim sekelas China adalah sinyal bahwa tim besutan Shin Tae-yong kini telah menjelma menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara yang mulai diperhitungkan di level Asia.
“Kami harus tetap fokus. Satu kemenangan tak cukup. Konsistensi adalah kunci,” tutur Rachmat Irianto, bek tengah Timnas, kepada media lokal.
Transformasi Timnas dan Regenerasi Pemain
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari strategi regenerasi pemain yang diusung oleh PSSI. Pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Justin Hubner, hingga Pratama Arhan menunjukkan bahwa Timnas kini memiliki kedalaman skuad yang lebih solid dari sebelumnya.
Dengan kombinasi pemain muda dan senior, Timnas Indonesia kini memainkan sepak bola yang lebih taktis dan matang secara teknis.
Baca Juga: Pemkab dan DPRD Bogor Sepakati Perubahan Perda Pajak dan Retribusi Daerah
Dukungan Publik dan Efek Psikologis Kemenangan
Selain efek statistik, kemenangan ini juga menambah kepercayaan diri publik dan pemain. Media sosial dipenuhi oleh ucapan selamat, dukungan moral, dan seruan untuk terus mendukung perjuangan Garuda.
Kemenangan atas China di GBK menjadi momen penting yang mampu menyatukan semangat nasional. Dari Sabang sampai Merauke, semangat merah putih kembali membara lewat sepak bola.
Proyeksi Laga-Laga Selanjutnya
Indonesia dijadwalkan masih harus menghadapi sejumlah laga penting di babak lanjutan. Untuk itu, setiap poin akan menjadi sangat krusial dalam menentukan nasib Timnas. Persiapan matang, rotasi pemain yang cermat, dan strategi adaptif akan menjadi faktor utama.
Shin Tae-yong yang dikenal dengan disiplin dan metode latihan intensifnya diperkirakan akan memanfaatkan jeda kompetisi untuk merancang strategi baru.