Beberapa pihak mempertanyakan efektivitas BSU 2025 mengingat kenaikan harga kebutuhan pokok dan upah minimum yang tidak selalu sejalan dengan inflasi.
Di sisi lain, pemerintah beralasan bahwa BSU 2025 difokuskan pada pekerja formal dan informal yang memenuhi kriteria tertentu, sehingga penyalurannya lebih terarah.
Kriteria Penerima BSU 2025
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah belum merilis detail lengkap syarat penerima BSU 2025. Namun, diperkirakan skemanya mirip dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu:
- Berpenghasilan di bawah Upah Minimum Regional (UMR)
- Terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan
- Bekerja di sektor yang terdampak perlambatan ekonomi
Apa Dampak BSU bagi Perekonomian?
Ekonom Universitas Indonesia, Dr. Rini Setiowati, mengatakan bahwa meski nilainya lebih kecil, BSU tetap memiliki efek positif terhadap daya beli masyarakat.
"Bantuan tunai seperti ini biasanya langsung berdampak pada konsumsi rumah tangga, terutama di sektor ritel dan UMKM," jelasnya. Namun, ia menekankan pentingnya transparansi data penerima agar bantuan benar-benar tepat sasaran.
BSU 2025 Lebih Kecil, tapi Tetap Dinantikan
Meski tak sebesar era pandemi Covid-19, kehadiran BSU 2025 tetap menjadi angin segar bagi pekerja berpenghasilan rendah. Masyarakat diharapkan memantau pengumuman resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan apakah mereka termasuk dalam daftar penerima.