Gus Miftah Minta Maaf Terkait Santri yang Disiksa di Ponpesnya, 13 Pelaku Termasuk Pengurus Masih Bebas

Selasa 03 Jun 2025, 10:44 WIB
Santri Diikat dan Disetrum di Ponpes? Gus Miftah Akhirnya Angkat Suara dan Minta Maaf (Sumber: Instagram/@gusmiftah)

Santri Diikat dan Disetrum di Ponpes? Gus Miftah Akhirnya Angkat Suara dan Minta Maaf (Sumber: Instagram/@gusmiftah)

Baca Juga: Rumor Transfer Persija: Thom Haye Dikabarkan Makin Dekat ke Ibu Kota, Bepe dan 8 Pemain Siap Angkat Kaki?

Peran Pemerintah dan Pengawasan Pesantren

Pengamat pesantren dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof. Dr. Muhammad Tohir, menyebut bahwa tindak kekerasan di pesantren disebabkan oleh keteledoran dan kurangnya sistem untuk memantau serta memitigasi terjadinya kekerasan.

Ia menekankan pentingnya layanan yang ramah santri dan pengawasan yang terbuka bagi masyarakat. Selain itu, banyak pesantren yang tidak memiliki izin dari Kementerian Agama, sehingga pengawasan menjadi lemah.

Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Sarmidi Husna, juga menekankan bahwa setiap pesantren harus memiliki izin operasional. Pesantren yang tidak memiliki izin dianggap ilegal dan tidak dapat diawasi oleh pemerintah, sehingga jika terjadi kekerasan, pesantren tersebut tidak bisa diminta pertanggungjawaban.

Kasus kekerasan di Pondok Pesantren Ora Aji menyoroti perlunya penegakan hukum yang tegas dan sistem pengawasan yang efektif terhadap pesantren.

Pemerintah, melalui Kementerian Agama, harus memastikan bahwa semua pesantren memiliki izin operasional dan diawasi secara ketat untuk mencegah terjadinya kekerasan.

Selain itu, penting bagi pesantren untuk mengedepankan pembinaan moral dan spiritual yang sesuai dengan nilai-nilai agama, serta menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi para santri.


Berita Terkait


News Update