Biasanya, mereka akan mengakses kontak darurat yang sebelumnya kamu cantumkan saat proses pendaftaran.
Ini jelas bisa menimbulkan rasa malu, tekanan sosial, dan bisa merusak hubungan personal maupun profesional.
Baca Juga: Simak! Ternyata Begini Perbedaan Pindar Legal dan Pinjol Ilegal
3. Privasi Bisa Terganggu
Bukan hanya kontak darurat yang berpotensi terganggu, tetapi juga privasi kamu secara menyeluruh.
Dalam beberapa kasus, pihak penagih dapat menyebarkan pesan masal ke rekan-rekanmu di media sosial, grup WhatsApp, atau lingkungan kerja.
Meskipun tindakan seperti ini termasuk pelanggaran privasi dan bisa dilaporkan ke otoritas berwenang, proses hukum tidak selalu berjalan cepat.
4. Kemungkinan Masuk Blacklist Internal
Meski mengganti nomor HP tidak serta-merta membuatmu terseret ke ranah hukum, namun tindakan ini bisa membuatmu masuk dalam daftar hitam internal dari banyak platform pinjol.
Ini tentu akan menyulitkan jika di masa depan kamu membutuhkan akses kredit untuk kebutuhan penting, seperti pinjaman usaha, KPR, atau keperluan darurat lainnya.
Mengganti nomor HP memang bisa memberi ketenangan sesaat, namun tidak menyelesaikan akar masalah.
Jadi ingat, mengganti nomor HP hanya akan memperumit keadaan dan bisa memperburuk reputasi keuanganmu saat galbay pinjol.
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat edukatif dan bertujuan memberikan panduan umum saat menggunakan layanan pinjol.
Pengguna juga diingatkan bahwa, pengajuan pinjaman, baik di platform legal maupun ilegal, adalah tanggung jawab pribadi dan mengandung risiko kredit.