Klub bertekad mempercantik dan memodernisasi GBLA agar menjadi salah satu stadion kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat, sekaligus menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Konsep Smart Stadium juga tengah diimplementasikan, termasuk perbaikan rumput stadion yang dinilai masih memiliki kendala.
“Kami juga sedang membenahi rumput di dalam stadionnya, karena kami sangat menyadari ada beberapa petak yang terlihat banget, aduh, kepeleset, rumputnya lepas-lepas,” ungkap Adhitia.
Untuk jangka pendek, Persib sedang melakukan renovasi pada lapangan samping GBLA yang akan digunakan sebagai lapangan latihan tim utama untuk musim depan secara sementara.
“Nah, short term yang kami lakukan adalah kami sedang membangun dan merapikan side pitch di GBLA, sudah berjalan sekitar tiga minggu,” ujarnya.
Namun, solusi jangka panjang adalah pembangunan fasilitas yang disebut sebagai “Kampung Persib”, yang akan menjadi pusat pelatihan permanen klub. Terletak di area sekitar stadion, fasilitas ini akan mencakup tiga lapangan, dua berumput alami dan satu sintetis, serta pusat kebugaran dan sarana lainnya.
“Kampung Persib ini akan menjadi training center-nya Persib. Harapannya, semua yang terkait Persib akan bermain dan berlatih di situ. Dari mulai tim utama, tim cadangan, tim akademi, tim satelit, mereka latihannya di sana,” kata Adhitia.
Persib saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Bank Dunia terkait mekanisme pembangunan Kampung Persib. Desain awal telah disiapkan, dan diskusi tengah berlangsung untuk merealisasikan kolaborasi tersebut.
“Kami ingin kolaborasi dengan Pemkot karena ini kan akan jadi aset Kota Bandung. Persib itu kan bukan hanya milik, ya, ini milik semua. Termasuk Pemerintah Kota Bandung juga,” tuturnya.
Adhitia menambahkan bahwa harapannya, proyek ini dapat segera memasuki tahap ground breaking dalam waktu dekat.