POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, banyak nasabah pinjaman online (pinjol) mengeluhkan ratusan telepon dan pesan WhatsApp dari debt collector (DC) yang membanjiri ponsel mereka.
Aksi spam telepon ini biasanya terjadi ketika nasabah mengalami keterlambatan pembayaran atau gagal bayar. Tak jarang, pesan yang masuk disertai tekanan psikologis, membuat banyak orang merasa terintimidasi dan stres.
Fenomena ini semakin mengkhawatirkan mengingat praktik penagihan yang agresif sering kali tidak mempertimbangkan kondisi nasabah.
Banyak yang bingung: haruskah setiap panggilan diangkat atau setiap pesan dibalas? Atau justru lebih baik mengabaikannya sama sekali? Pertanyaan ini kerap muncul di tengah ketidakpahaman masyarakat tentang hak mereka sebagai konsumen.
Baca Juga: Debt Collector Pinjol Tidak Boleh Menyita Barang? Ini Aturan yang Harus Diketahui!
Untuk menjawab kebingungan tersebut, simak penjelasan lengkap mengenai langkah tepat menghadapi spam telepon dan chat dari pinjol.
Dengan memahami cara menyikapinya, Anda bisa mengurangi tekanan dan fokus pada penyelesaian utang tanpa harus terus-menerus diteror oleh panggilan tak diinginkan.
Spam Telepon DC Pinjol
Bagi nasabah yang gagal bayar (galbay), menerima puluhan hingga ratusan telepon dan chat WhatsApp dari DC dalam sehari bukanlah hal aneh. Bahkan, beberapa mengaku mendapat ancaman atau pesan intimidatif. Namun, menurut para ahli, merespons setiap kontak justru bisa memperburuk situasi.
Haruskah Direspons?
Pakar keuangan dan konsumen menyarankan: tidak perlu merespons setiap panggilan atau pesan. Cukup balas sekali saja dengan penjelasan singkat bahwa Anda belum mampu membayar.
"Jika terlalu sering merespons, justru akan membuat DC semakin agresif mengejar. Mereka menganggap Anda kooperatif dan akan terus menekan," jelas Sekilas Pinjol.
Cara Mengatasi Spam Pinjol
- Blokir Nomor Pengganggu
Gunakan fitur blokir di ponsel atau aplikasi seperti Get Contact untuk memfilter nomor tidak dikenal.
- Jangan Panik dan Stres
Membaca atau membalas setiap pesan hanya akan meningkatkan kecemasan. Fokuslah pada solusi pembayaran, bukan ancaman.
- Balas Sekali Saja (Opsional)
Jika ingin memberi tahu, cukup sampaikan sekali bahwa Anda belum bisa membayar. Jangan berjanji kapan akan melunasi jika belum pasti.
- Laporkan Jika Terlalu Agresif
Jika DC menggunakan cara intimidasi, laporkan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau melalui layanan Aduan Pinjol Ilegal.
Peringatan dari OJK
OJK mengingatkan bahwa praktik penagihan dengan spam telepon, ancaman, atau pelecehan tidak diperbolehkan. Nasabah berhak melapor jika merasa dirugikan.
Jangan biarkan spam telepon dan chat dari DC mengganggu kesehatan mental. Blokir, abaikan, dan fokus pada penyelesaian utang. Jika diperlukan, cari bantuan konsultan keuangan atau lembaga terkait.
"Yang terpenting, jangan sampai stres mengalahkan logika. Kendalikan situasi, jangan dikendalikan oleh debt collector," pungkas seorang konsumen yang pernah mengalami hal serupa.
Baca Juga: Benarkah Reset HP Bisa Hentikan Pelacakan Pinjol Ilegal? Cek Fakta Selengkapnya
Semoga tips ini membantu Anda menghadapi spam pinjol dengan lebih tenang. Selalu pastikan meminjam dari platform yang terdaftar OJK untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Menghadapi gempuran spam telepon dan pesan dari debt collector pinjol memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa dikelola.
Kuncinya adalah tetap tenang, tidak terpancing emosi, dan mengambil langkah strategis seperti memblokir nomor pengganggu atau melaporkan praktik penagihan yang tidak etis. Ingatlah bahwa sebagai nasabah, Anda memiliki hak untuk tidak diperlakukan secara semena-mena.
Terakhir, jangan biarkan tekanan dari pihak penagih mengganggu kesehatan mental dan produktivitas Anda. Fokuslah pada upaya menyelesaikan kewajiban secara bertahap, dan jika diperlukan, carilah bantuan dari lembaga terkait seperti OJK.
Dengan sikap yang bijak dan tindakan yang tepat, Anda bisa melalui masa sulit ini tanpa harus kehilangan ketenangan diri. Semoga informasi ini bermanfaat dan memberi Anda kelegaan dalam menghadapi situasi yang menekan ini.