KPK Temukan Deviasi 31 Persen dalam Proyek Pembangunan Sekolah di Cikini, Kontraktor Buka Suara

Selasa 27 Mei 2025, 19:59 WIB
Proyek pembangunan gedung sekolah di Cikini, Jakarta, disorot KPK setelah ditemukan deviasi sebesar 31 persen. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

Proyek pembangunan gedung sekolah di Cikini, Jakarta, disorot KPK setelah ditemukan deviasi sebesar 31 persen. (Sumber: POSKOTA | Foto: Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hutama Karya Bumi Karsa KSO selalu kontraktor proyek pembangunan sekolah Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, menyampaikan klarifikasi usai KPK menemukan deviasi.

Proyek pembangunan sekolah TK Negri, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 dan SDN 02 serta Unit Sekolah Baru (USB) SMA di kawasan Cikini tersebut, diduga terjadi penyimpangan anggaran sebesar minus 31 persen.

Kepala Proyek Rehabilitasi Total Sekolah DKI Jakarta Tahun 2024 Paket 1, Adi Zulhadi menyampaikan, temuan KPK itu merupakan progres proyek pada bulan Maret 2025.

"Jadi data yang dipegang itu adalah di progres sekitar 69 persen, itu adalah progres di tanggal 23 maret 2025," ucap Adi kepada Poskota, Selasa 27 Mei 2025.

Baca Juga: Sempat Disorot KPK, Proyek Pembangunan Sekolah di Cikini Jakarta Capai 97,96 Persen

Padahal, kata Adi, kontrak dengan Dinas Pendidikan selaku owner selesai pada bulan Mei 2025.

"Jadi saat kontrak kita sendiri berakhir di 3 Mei, saat itu progres sudah mencapai 96,31 persen memang kami agak terlambat di deviasi minus, nah itu data yang aktual nya, jadi memang itu yang perlu di klarifikasi," ujar Adi.

Adi menyebut, Dinas Pendidikan menargetkan proyek pembangunan ini harus selesai hingga 22 Juni mendatang. Namun, dia mengatakan, dapat menyelesaikan proyek ini hingga pertengahan bulan Juni.

"Ini target kita sesuai pemberian kesempatan dari owner itu berakhir di 22 juni, tapi target internal kami sendiri paling tidak di minggu ke dua bulan juni, sekitar tanggal 15 (Juni) akan kami selesaikan," kata Adi.

Kondisi Gedung

Sementara itu, pantauan Poskota di lokasi pada Selasa pagi menjelang siang, 27 Mei 2025, terlihat sejumlah pekerja masih sibuk melakukan proyek pembangunan sekolah tersebut.

Ketika masuk ke dalam areal proyek pembangunan itu, lahan yang nantinya dijadikan lapangan itu masih berupa tanah.


Berita Terkait


News Update