Sindikat Penjual Skincare Palsu di Bekasi Diciduk Polisi, Raup Omzet Miliaran

Senin 26 Mei 2025, 21:54 WIB
Ribuan skincare palsu dengan merek dagang Glow Glowing berhasil disita polisi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Ribuan skincare palsu dengan merek dagang Glow Glowing berhasil disita polisi. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Polres Metro Bekasi berhasil menciduk sindikat pembuat dan penjual skincare palsu di wilayah Kabupaten Bekasi.

Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Rabu 21 Mei 2025, sebanyak delapan orang diamankan. Termasuk otak dari usaha ilegal tersebut, seorang pria berinisial SP.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan pengungkapan kasus ini berawal dari laporan pemilik merek skincare Glow Glowing, Poppy Karisma Christia Rahayu, yang melaporkan adanya pemalsuan produk dan penyalahgunaan merek dagang.

“Kasus ini berkaitan dengan tindak pidana di bidang kesehatan dan pelanggaran hak merek dagang. Saat ini kami berhasil amankan delapan tersangka,” ujar Kombes Pol Mustofa saat konferensi pers, Senin 26 Mei 2025.

Baca Juga: Skincare Abal-abal Kian Meresahkan, Masyarakat Diingatkan tak Tergiur Harga Murah

Delapan pelaku yang diamankan yakni SP sebagai pemilik usaha sekaligus otak produksi skincare palsu, serta tujuh karyawan lainnya masing-masing berinisial IS, DI, IG, S, AS, WH, dan RP.

Mustofa mengatakan modus operandi yang dilakukan pelaku utama (SP) dalam memproduksi skincare adalah dengan menggunakan merek yang sudah cukup terkenal.

Mereka lalu menjualnya secara daring lewat dua marketplace besar, yakni Shopee dengan nama Pusat Glowing Store dan Lazada dengan nama Glowing Solution.

“Pelaku membeli bahan baku, kemasan, stiker, dan peralatan produksi seperti alat vakum. Lalu memproduksi dan menjualnya seolah produk resmi. Mereka bisa menjual lebih dari 100 paket per hari, dengan harga Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per paket,” ungkap Mustofa.

Raup Untung Miliaran

Omzet yang dihasilkan pun tidak main-main. Selama dua tahun beroperasi terhitung sejak 2023, SP mengaku bisa meraup hingga Rp1,2 miliar.

Baca Juga: Jalan Raya Bogor-Kemang Jadi Satu Arah, Diharapkan Dongkrak Ekonomi Warga


Berita Terkait


News Update