POSKOTA.CO.ID — Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong inklusi sosial di sektor pertanian melalui Program YESS. Kesempatan luas diberikan bagi masyarakat disabilitas untuk terlibat aktif dalam pertanian.
Sebanyak 941 penyandang disabilitas telah bergabung dalam program ini selama lima tahun terakhir. Mereka tersebar di empat provinsi: Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama dalam pembangunan sektor pertanian. Ia menilai kaum disabilitas juga punya potensi besar yang harus dioptimalkan.
"Disabilitas juga bisa berkontribusi signifikan di sektor pertanian," kata Amran. "Dengan dukungan tepat, mereka bisa berkembang seperti yang lain."
Baca Juga: Hapus Aplikasi Pinjol Setelah Galbay, Apakah Aman? Ini Penjelasan Lengkapnya
Amran menjelaskan pertanian saat ini tidak hanya butuh tenaga fisik, tapi juga kreativitas dan inovasi. Semua elemen itu bisa lahir dari siapa saja, termasuk penyandang disabilitas.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyatakan program YESS akan terus memberikan akses yang inklusif. Pelatihan, teknologi, dan sumber daya terbuka bagi seluruh peserta, tanpa terkecuali.
"Perbedaan fisik bukan hambatan untuk memperoleh hak yang sama," ujar Idha. "Kami memastikan semua disabilitas punya akses setara untuk berkontribusi."
Direktur Program YESS, Muhammad Amin menambahkan program ini juga menyediakan dukungan modal usaha. Disabilitas tidak hanya dilatih, tapi juga dibantu memulai bisnis pertanian mandiri.
“Kami ingin hapus hambatan ekonomi yang selama ini mereka hadapi,” ucap Amin. “Kami beri pelatihan intensif dan hibah kompetitif.”
Baca Juga: Jangan Takut! Begini Cara Menghadapi Teror Sebar Data oleh Pinjol, Simak Penjelasannya
Amin menyebut 58 persen laki-laki dan 42 persen perempuan disabilitas telah menerima bantuan tersebut. Pelatihan ini juga diikuti dengan pendampingan berkelanjutan.
Salah satu kisah sukses datang dari Rahmadi, petani pepaya dari Kalimantan Selatan. Meski memiliki keterbatasan fisik, ia membuktikan bahwa disabilitas bukan penghalang.
Sejak mendapat hibah YESS tahun 2023, Rahmadi membentuk kelompok tani dengan 30 anggota. “Kalau mau ditambah, bisa sampai ratusan yang ingin bergabung,” tuturnya.
Ia juga aktif mendorong teman-temannya yang disabilitas untuk percaya diri. “Jangan sampai kita menadahkan tangan, walau keadaan kita seperti ini,” kata Rahmadi.
.