Di dalam mobil, pelaku laki-laki asal Brunei itu menyebut ingin menyumbang ke yayasan, namun mempunyai uang dolar.
Lantas pelaku meminta agar dipinjamkan uang rupiah dan berjanji akan dikembalikan. Bahkan, pelaku berjanji akan mengganti uang sebanyak dua kali lipat.
"Pelaku Brunei ini bilang mau umrohin ibu saya juga. Terus pelaku cewek nanya 'ibu ada duit berapa'. Pelaku si cewek kayak mancing 'saya ada duit segini nih di bank, di dua bank'," jelas Gita.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Lakukan Upaya Pencegahan Aset Diduduki Ormas
Saat itu, korban mengatakan bahwa dirinya juga memiliki uang. Hanya saja uang tersebut berada di bank.
Komplotan pelaku ini lalu meminta korban mengambil buku tabungan di rumahnya. Bahkan, pelaku mengantarkan korban ke rumahnya untuk mengambil buku tabungan.
Korban kemudian mengambil buku tabungan di rumahnya, sementara komplotan pelaku menunggu di depan komplek.
"Lalu mampir ke bank. Kemudian ada pelaku ketiga dia modusnya itu jadi Kepala Cabang. Jadi si pelaku ketiga yang mengaku Kepala Cabang berpura-pura ke bank mau tukar dolar," ungkap Gita.
Setelah itu, korban mengambil uang di Bank BSI Cabang Kalimalang. Dikarenakan uangnya habis, akhirnya pelaku mengantarkan korban ke Bank BSI Cabang Jatibening, Bekasi Kota.
"Setelah ibu ambil uangnya di Bank BSI cabang Jatibening, Bekasi, ibu dijemput pelaku cewek ke depan bank dan dimasukkan kembali ke mobil Ertiga abu tersebut," ucap Gita.
"Lalu keluar dari bank mereka ingin berhenti di Indomaret karena mau beli sesuatu dan menurunkan ibu di Indomaret. Baru ibu tersadar kalau habis ditipu dan diambil hp-nya," tambahnya.
Atas kejadian ini, korban mengalami kerugian senilai kurang lebih Rp135 juta dan hp Samsung yang diambil oleh pelaku.