Siapa Sefas Group? Pemilik Baru Jaringan SPBU Shell di Indonesia, Simak Dampak Penjualan bagi Konsumen dan Pasar BBM

Sabtu 24 Mei 2025, 14:00 WIB
PT Shell Indonesia tak lagi kelola SPBU, beralih ke model lisensi. Simak profil pemilik baru, Sefas Group, di sini! (Sumber: Instagram/@shell_indonesia)

PT Shell Indonesia tak lagi kelola SPBU, beralih ke model lisensi. Simak profil pemilik baru, Sefas Group, di sini! (Sumber: Instagram/@shell_indonesia)

POSKOTA.CO.ID - PT Shell Indonesia, anak perusahaan raksasa energi global Shell plc, secara resmi mengumumkan pengalihan kepemilikan seluruh jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.

Bisnis SPBU Shell akan dikelola oleh perusahaan patungan baru yang dibentuk oleh Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. Namun, transaksi ini tidak mencakup bisnis pelumas Shell di Tanah Air.

Operasional SPBU Shell akan tetap berjalan normal hingga proses transisi selesai, yang ditargetkan rampung pada 2026.

"Shell menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia. Merek Shell dan produk BBM berkualitas tetap tersedia untuk pelanggan," tegas Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, dalam keterangan resmi, Jumat 23 Mei.

Baca Juga: Fenomena Kemarau Basah Diprediksi Bertahan hingga Agustus 2025, Ini Penjelasan BMKG

Merek Shell Bertahan Lewat Skema Lisensi

Meski tak lagi mengelola langsung, Shell memastikan mereknya tetap hadir di Indonesia melalui perjanjian lisensi.

Model ini memungkinkan Citadel Pacific dan Sefas Group menggunakan nama Shell dengan tetap mematuhi standar operasional dan kualitas global.

"Setelah proses pengalihan selesai, merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi. Kami telah menerapkan model serupa di lebih dari 50 pasar dunia untuk bisnis Mobility dan Convenience," jelas Susi.

Shell juga menegaskan tidak ada perubahan layanan selama masa transisi, termasuk ketersediaan produk dan tenaga operasional di SPBU.

"Kegiatan operasional jaringan SPBU Shell tidak akan berubah. Kami berkomitmen menjaga keamanan dan keandalan layanan," tambahnya.

Baca Juga: Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, Telkom Wujudkan Harmoni Alam dengan Teknologi

Profil Dua Pemain Baru di Balik Akuisisi

Citadel Pacific Limited, perusahaan asal Filipina, dikenal sebagai pemain di sektor distribusi energi, telekomunikasi, dan ritel. Perusahaan ini juga telah menjadi mitra lisensi Shell di sejumlah wilayah, termasuk Guam, Saipan, Makau, dan Hong Kong.

Sementara itu, Sefas Group adalah perusahaan lokal yang didirikan oleh Herman Soegeng dan Ricky Roesli pada 1997.

Awalnya berbisnis sebagai distributor pelumas Shell di Kalimantan, kelompok usaha ini kini telah merambah sektor energi dan logistik industri.

Menurut laman resmi Sefas Group, Herman Soegeng adalah lulusan Oklahoma State University, AS, sedangkan Ricky Roesli menyelesaikan pendidikannya di California University, Fresno. Keduanya membangun Sefas hingga memiliki lebih dari 20 kantor dan gudang di seluruh Indonesia.

Pencapaian terbesar mereka adalah mendirikan PT Cahaya Samoedera Bersaudara (2013), yang kini menjadi distributor pelumas Shell Marine terbesar di dunia, melayani lebih dari 600 pelabuhan di 40 negara.

Baca Juga: Update Terbaru Harga BBM Shell dan Pertamina per 1 Maret 2025: Cek Daftar Kenaikannya

Strategi Global Shell: Fokus pada Kemitraan Jangka Panjang

Pengalihan ini merupakan bagian dari strategi Shell yang beralih ke model kemitraan untuk bisnis SPBU global. Dengan pola lisensi, perusahaan tetap mempertahankan brand-nya tanpa harus mengelola operasional langsung.

"Shell terus berkomitmen mendukung transisi energi berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan visi kami untuk memperkuat kolaborasi dengan mitra lokal yang memahami pasar," pungkas Susi Hutapea.

Dengan kepemilikan baru, nasib jaringan SPBU Shell ke depan akan ditentukan oleh kemampuan Citadel Pacific dan Sefas Group dalam mempertahankan kualitas layanan sekaligus mengembangkan inovasi di sektor energi Indonesia.


Berita Terkait


News Update