BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID - Wilayah Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dilanda bencana sejak sepekan. Memasuki musim hujan kali ini, bencana tanah longsor yang dipicu cuaca ekstrem cukup mengancam.
Bahkan, tercatat hingga saat ini ada 12 desa dilanda longsor. Bahkan sebanyak 123 jiwa dari dua desa diungsikan dan beberapa kepala keluarga rencananya bakal direlokasi.
Daerah itu yakni Kampung Sukasirna, Jalan Pasir Handap, Jalan Sukaraja, Kampung Ciburial, Kampung Areng. Dari desa yang tercatat seluruhnya ada 13 titik yang mengalami bencana longsor.
Baca Juga: bank bjb Bagi-Bagi Diskon hingga Rp64 Ribu! Cek Lokasi dan Cara Dapatnya
Bencana longsor yang melanda wilayah Lembang itu disoroti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat. Maraknya alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) termasuk Lembang, dinilai jadi pemicu berbagai bencana alam.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Wahyudin Iwang, mengatakan, dalam kurun waktu sepekan ini, bencana tanah longsor hampir setiap hari menerjang wilayah Lembang. Bukan hanya itu saja, namun secara umum hujan deras mengguyur wilayah Bandung Raya atau Jawa Barat, mengakibatkan bencana hidrometeorologi.
“Ini akibat alih fungsi lahan sehingga, dampaknya dirasakan sekarang,” kata Wahyudin, Rabu, 21 Mei 2025.
Sementara itu, berdasarkan analisis sementara pihak BPBD Jabar, longsor yang terjadi di Lembang disebabkan oleh kontur tanah yang labil akibat berkurangnya resapan air. Kawasan hutan yang semula berfungsi menyerap air kini telah berubah menjadi lokasi wisata, permukiman, hingga pertanian hortikultura.
Baca Juga: Akhirnya Menteri Ketenagakerjaan Resmi Larang Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan, Ini Aturannya!
“Kami mencatat, lahan kritis di Jawa Barat terus meningkat dengan angka mencapai lebih dari 1 juta hektare. Berdasarkan data terbuka Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2021, tutupan lahan kritis telah mencapai 907.683 hektare," ujarnya.
"Namun dalam dua tahun terakhir, alih fungsi justru semakin tak terkendali. Kita ketahui, Lembang dulunya dikenal sebagai kantong resapan, sekarang justru jadi langganan banjir. Itu akibat hilangnya vegetasi alami,” ungkapnya.