JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lonjakan kasus Covid-19 di negara Asia seperti Singapura, Thailand, dan Hong Kong, dilaporkan kembali terjadi.
Meski demikian, hal tersebut tidak membuat warga khususnya di Jakarta mengurangi aktivitas.
Hapsari, 33 tahun, warga Depok mengatakan, dirinya tidak mengurangi aktivitas karena menerapakan pola hidup sehat disamping kegiatannya yang memang sudah sedikit.
Apalagi, Hapsari pada masa pandemi pernah terkena virus Covid-19 dan menjalani perawatan di rumah selama beberapa bulan.
Baca Juga: Duel Sesama Garuda di Liga Belanda Tunda Kehadiran Hilgers atau Verdonk ke TC Timnas
"Sejak pandemi, saya sudah ubah gaya hidup. Jadi gaya hidup bersih, sehat, mengurangi kontak fisik, sama ke mana-mana pakai masker. Jadi bukan membatasi, tapi melanjutkan gaya hidup seperti saat pandemi," kata Hapsari saat dikonfirmasi, Rabu, 21 Mei 2025.
Terkait melonjaknya kasus Covid-19 di beberapa negara Asia dan dikhawatirkan masuk ke Indonesia, Hapsari menilai pemerintah harus belajar dari kasus Covid-19 sebelumnya.
"Saat itu, pemerintah dengan jelas menyepelekan Covid, dengan sesumbar bahwa Covid tidak akan masuk Indonesia, tapi nyatanya sebaliknya," katanya.
Ia berharap pemerintah bertindak agar virus Covid-19 tidak lagi merebak sampai ke Indonesia.
Baca Juga: Jalankan Amanat UU, DPRD Kota Bandung Bahas LKPJ Pj Wali Kota
"Pemerintah harus segera mencari formula terbaik untuk menghindari pandemi covid lagi. Jangan berpolitik untuk kesehatan masyarakat," ucapnya.
Desy, 32 tahun, pekerja di Jakarta menilai pemerintah harus segera mengambil tindakan agar virus ini tidak lagi masuk ke Indonesia.
Wanita asal Banten ini pernah terkena virus Covid-19 pada 2021 lalu dan menjalani perawatan mandiri di rumah selama dua minggu.
"Pemerintah harus melakukan pencegahan agar Covid tidak kembali merebak di Indonesia," katanya.
Ia menilai, masyarakat Indonesia yang sudah menjalani vaksinasi seperti dirinya seharusnya terjamin dan terbebas dari virus Covid-19.
Jika masih terserang, maka efektivitas vaksin yang sebelumnya dilakukan kepada masyarakat, dipertanyakan.
"Kalau covid kembali merebak lagi di Indonesia maka efektivitas vaksin Covid dipertanyakan. Ngapain kemarin capek-capek vaksin sampe 3 kali," ucapnya.
Disamping itu, Desy menyebut, jangan sampai virus Covid-19 ini justru malah dijadikan instrumen politik dalam mencari keuntungan.
"Diharapkan juga covid jangan jadi bahan untuk pencarian pundi-pundi uang lembaga-lembaga internasional," kata dia.
"Pemerintah Indonesia juga harus lebih kritis terkait hal ini," tambah Desy.