Ojol Demo Besar-besaran Besok, KBDJ Pilih Tetap On Bid

Senin 19 Mei 2025, 16:57 WIB
Ribuan massa yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) saat berunjuk rasa di Patung Arjuna Wijaya, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Ribuan massa yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) saat berunjuk rasa di Patung Arjuna Wijaya, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Keluarga Besar Driver Jabodetabek (KBDJ) Freddy Santoso Suherli menyatakan bahwa pihaknya menghormati dan mendukung aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh sebagian driver ojek online (ojol) pada Selasa, 20 Mei 2025, besok.

Namun, Freddy menegaskan, pihaknya akan melakukan on bid atau narik seperti hari biasanya.

"Ya, saya dan KBDJ menghormati dan mendukung perjuangan teman-teman di aksi tersebut agar dapat berjalan dengan sukses. KBDJ tetap on bid, mencari rezeki untuk kebutuhan hidup sehari-hari," ucap Freddy saat dihubungi awak media, Senin 19 Mei 2025.

Freddy berharap, aksi demo yang akan berlangsung besok itu dapat berjalan damai serta tanpa diwarnai dengan tindakan kericuhan.

Baca Juga: Demo Ojol Digelar Besar-besaran, Ini Titik yang Harus Dihindari

"Harapan saya agar aksi tersebut tidak diwarnai oleh kekerasan (maupun aksi) anarkis," ujar Freddy.

Selain itu, Freddy menyebut, arahan mematikan aplikasi atau off bid yang dilontarkan oleh salah satu pihak merupakan gimmick semata.

"Itu gimik gimik saja," kata Freddy.

Baca Juga: 5 Tuntutan Ojol saat Demo Besar-Besaran di Jakarta

Freddy mengakui bahwa masalah potongan biaya dari aplikator memang dirasakan oleh semua driver. Namun, menurutnya hal itu perlu diselesaikan lewat dialog.

"Semua driver merasakannya. Namun hal itu harus dirundingkan bersama antara driver, aplikator, dan regulator," ujar Freddy.

"Harus demikian, kita berdialog bersama-sama. Seandainya deadlock, silakan kalau mau ditempuh jalur aksi demo. Namun hal itu tidak boleh diwarnai kekerasan, anarki, ataupun pemaksaan untuk off bid," imbuhnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update