Pesan Terakhir Eddie Mardjoeki Sang Jawara kepada Pemimpin Jakarta

Jumat 16 Mei 2025, 15:25 WIB
Eddie Mardjoeki Nalapraya tokoh pencak silat Nasional dan sesepuh Betawi (Sumber: X/@pramonoanung)

Eddie Mardjoeki Nalapraya tokoh pencak silat Nasional dan sesepuh Betawi (Sumber: X/@pramonoanung)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Langit mendung menyelimuti Jakarta pada Selasa sore, 13 Mei 2025, ketika peti jenazah Mayor Jenderal TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya tiba di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Bendera merah putih membalut peti sang purnawirawan, diiringi barisan tentara berpakaian dinas lengkap, mengantar kepergian tokoh pencak silat dunia itu dengan penghormatan militer.

Eddie menghembuskan napas terakhirnya pada usia 93 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984–1987. Ia juga sosok nasionalis yang memperjuangkan pelestarian budaya Betawi melalui pencak silat.

Sebelum dimakamkan, mendiang Eddie disemayamkan di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno hadir dan mengenang momen terakhir bersama almarhum saat berkunjung ke kediamannya di Puncak dua bulan lalu.

Baca Juga: Lepas Kepergian Eddie Mardjoeki, Ormas Betawi Berkumpul di TMP Kalibata

"Saya bersama Bang Doel dua bulan lalu sempat bersilaturahmi ke rumah beliau. Kehangatannya, semangatnya, dan pesan-pesannya begitu membekas," kata Pramono saat memberikan sambutan di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Selasa, 13 Mei 2025.

Dia menyebut Eddie sebagai sosok yang berjasa besar, bukan hanya bagi Jakarta dan masyarakat Betawi, tapi juga bagi dunia. “Beliau membawa pencak silat mendunia, beliau berjasa bagi bangsa dan negara,” ucap Pramono.

Namun, bukan hanya kenangan yang ditinggalkan almarhum. Ada harapan besar yang ia titipkan, terutama kepada para pemimpin Jakarta. Harapan itu disampaikan secara langsung kepada Rano Karno, ketika keduanya bertatap muka dua bulan lalu.

"Beliau sangat berharap pencak silat bisa menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah Jakarta," kata Rano dengan mata berkaca.

Baca Juga: Pramono Anung: Eddie Nalapraya, Tokoh Betawi yang Bawa Pencak Silat Mendunia

Menurut Rano, keinginan almarhum itu bukan sekadar soal olahraga, melainkan tentang menjaga identitas budaya. "Pencak silat adalah bagian dari filosofi hidup orang Betawi dan Indonesia. Kalau tak diwariskan ke anak-anak kita, lama-lama bisa hilang," ujarnya.


Berita Terkait


News Update