Pesan Terakhir Eddie Mardjoeki Sang Jawara kepada Pemimpin Jakarta

Jumat 16 Mei 2025, 15:25 WIB
Eddie Mardjoeki Nalapraya tokoh pencak silat Nasional dan sesepuh Betawi (Sumber: X/@pramonoanung)

Eddie Mardjoeki Nalapraya tokoh pencak silat Nasional dan sesepuh Betawi (Sumber: X/@pramonoanung)

Rano menambahkan, Eddie memiliki mimpi besar melihat pencak silat menjadi cabang olahraga Olimpiade. Di matanya, Eddie bukan sekadar tokoh Betawi atau mantan pejabat, tapi seorang pemersatu yang menyayangi bangsanya dengan tulus.

Pemakaman di TMP Kalibata menjadi penutup perjalanan hidup Eddie yang penuh pengabdian. Puluhan jawara silat dari berbagai perguruan hadir, mengenakan seragam hitam dan sarung, mengenang sosok yang mereka panggil “bapak pencak silat dunia”.

Tubagus Bambang Sudrajat, guru besar dari Perguruan Cingkrik Goning, tak bisa menyembunyikan kesedihannya. “Saya kaget dengar berita beliau meninggal. Sedih sekali kehilangan sosok luar biasa seperti beliau,” katanya kepada Poskota.

Dia menyebut, hampir semua perguruan silat di Jakarta dan sekitarnya mengakui peran besar Eddie dalam mengangkat martabat pencak silat. “Beliau bukan hanya pejuang budaya, tapi juga orang yang menyatukan banyak perguruan yang dulu sempat jalan sendiri-sendiri," ucapnya.

Prosesi pemakaman berjalan penuh hormat. Suara drum dan denting senjata mengiringi langkah para prajurit yang mengangkat peti Eddie ke liang lahat. Menteri Luar Negeri Sugiono memimpin rombongan keluarga almarhum.

Di tengah suasana duka, pesan terakhir almarhum menggema kuat. Harapannya agar pencak silat menjadi bagian dari pendidikan formal di Jakarta menjadi tugas yang kini berpindah ke tangan para penerusnya. “Saya kira ini bukan hanya amanat, tapi wasiat,” kata Rano usai prosesi pemakaman.

Kini, setelah Eddie berpulang, Jakarta tak hanya kehilangan seorang mantan pejabat atau tokoh masyarakat. Kota ini kehilangan seorang guru, pelindung budaya, dan penyambung silaturahmi antar generasi.

Namun harapan almarhum masih hidup di tangan anak-anak sekolah yang kelak akan belajar pencak silat. Juga di dalam setiap gerakan silat yang diajarkan guru-guru di padepokan, dan di hati para jawara yang hari ini mengantar kepergiannya.

Dari pusara TMP Kalibata itulah, semangat Eddie Mardjoeki Nalapraya terus menyala. Menjadi napas bagi pencak silat, dan warisan budaya yang tak lekang oleh zaman. (CR-4)


Berita Terkait


News Update