"Ini kawasan sangat eksklusif. Kalau tidak ditata dari sekarang, akan jadi sasaran pengembang besar. Warga lokal bisa tergusur pelan-pelan. Bukan naik kelas, tapi justru dipindahkan. Masalahnya tetap, hanya lokasinya berpindah," ucap Nirwono.
Terakhir, ia meminta Pemprov Jakarta agar serius menata kawasan permukiman kumuh dengan pendekatan holistik, bukan sekadar tambal sulam.
"Kalau kita bicara kota berkelanjutan, maka warga yang tinggal di situ harus tetap tinggal di situ. Tapi dengan kualitas hidup yang meningkat. Itu baru namanya membangun kota untuk semua," ujar dia. (cr-4)