Pemukiman Kumuh Jakarta Capai 445 RW, Pengamat Sarankan Penataan Ulang

Jumat 16 Mei 2025, 14:01 WIB
Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, sarankan pemerintah menata ulang kawasan kumuh di Jakarta. (Sumber: Dok. Pribadi)

Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, sarankan pemerintah menata ulang kawasan kumuh di Jakarta. (Sumber: Dok. Pribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menegaskan bahwa penanganan kawasan kumuh di Jakarta tidak cukup hanya dengan solusi sementara seperti pembangunan septic tank komunal.

Menurutnya, persoalan utama terletak pada penataan kawasan permukiman yang padat dan tidak terencana.

Berdasarkan data dan evaluasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta terkait kawasan kumuh, pada 2017 terdapat 445 RW kumuh.

"Persoalan septic tank itu hanya gejala. akar masalahnya adalah permukiman yang terlalu padat, tidak punya lahan, dan tidak tertata. Solusi jangka panjangnya ya penataan ulang kawasan," ujar Nirwono saat dihubungi Poskota, Jumat 16 Mei 2025.

Baca Juga: Eks Sarang Prostitusi Ini Bakal Dibenahi Pramono Anung dalam 6 Bulan

Nirwono menilai, pembangunan hunian vertikal bisa menjadi jawaban atas tantangan ini.

Nirwono menyebut, dengan merelokasi warga ke rumah susun yang layak, maka secara langsung juga dilakukan penataan sanitasi, air bersih, listrik, hingga kualitas hunian.

"Artinya kita bisa memutus mata rantai kemiskinan, kekumuhan, bahkan stunting sekaligus. Tapi syaratnya penataan kawasan harus menyeluruh dan terencana jangka panjang," ujar Nirwono.

Nirwono menekankan pentingnya grand plan perkotaan yang bisa menjawab kebutuhan 20 tahun ke depan.

Kendati demikian, dia mengingatkan, jika kawasan padat seperti Menteng Tenggulun dibiarkan, maka potensi kerentanannya justru makin tinggi.

Baca Juga: Pramono Anung Benahi 55 RW Kumuh di Jakarta, Fasilitas Umum Ikut Diperbaiki


Berita Terkait


News Update