"Singkat cerita, tidak ada pemberitaan ke saya, dianggap kami ini binatang, tidak ada surat untuk kita. Sekarang dieksekusi, sudah sampai ke genteng, segala macam," tuturnya.
Aktor berusia 51 tahun itu juga mengungkapkan, perasaannya menjadi korban ketidakadilan, apalagi di tengah maraknya kasus-kasus korupsi besar yang seolah tidak tersentuh hukum.
"Teman-teman se-Tanah Air, siapa yang bisa bantu? Di tengah maraknya kasus korupsi gede-gedean, saya yang orang kecil, cuma artis, dizalimi seperti ini. Padahal belum inkrah, masih ada gugatan, lagi dirapihin," jelas Atalarik.
Selain itu, dia mempertanyakan mengapa dirinya tidak diberi ruang untuk membela diri dalam perkara ini.
Baca Juga: Desak SK Bupati Diterbitkan, Ratusan Honorer Datangi Disdikpora Pandeglang
Ia menegaskan, dirinya bukanlah seorang penipu atau penjahat, sehingga wajar apabila diberikan kesempatan untuk menjelaskan duduk perkara.
"Saya bukan penipu, bukan penjahat, gampang nyari saya pada dasarnya, tapi saya tidak dapat ruang untuk itu semua," tutupnya.
Meski tengah dilanda kesedihan, Atalarik harus menghadapi reaksi keras dari netizen di media sosial.
Beberapa komentar bahkan sangat tajam dan kejam, menudingnya “kemakan karma” atas permasalahan dengan mantan istrinya, Tsania Marwa.
Hubungan antara Atalarik Syach dan Tsania Marwa hingga saat ini masih belum menemukan titik damai.
Polemik di antara keduanya semakin memanas, terutama terkait hak asuh anak dan akses kunjungan yang masih menjadi sumber perselisihan.