POSKOTA.CO.ID - Ratusan siswa di Bogor keracunan makan bergizi gratis (MBG) dan ditemukan ada dua bakteri yang menjadi penyebab hal tersebut, yaitu Salmonella dan E-Coli.
Peristiwa keracunan ini telah terjadi kesekian kalinya dan terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
Tercatat ada 233 orang yang menjadi korban keracunan di Bogor, para siswa merupakan murid TK hingga SMA. Sebanyak 45 orang menjalani rawat inap 49 rawat jalan dan 129 mengalami keluhan ringan.
"Kami sudah cek penyebabnya ini sudah keluar dari lab, istilahnya kontaminasi Salmonella dan E coli dari bakteri itu ada di air, ada di bahan baku, di telur dan juga ada di sayuran," ucap Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dikutip pada Kamis, 15 Mei 2025.
Baca Juga: MBG Dicap Gagal! Pemerintah Siapkan Skema Asuransi Nasional Cegah Keracunan Massal
Dadan mengaku prihatin atas kejadian tersebut dan berharap agar SOP tetap dijalankan.
"Jadi ini peringatan buat kita untuk perbaiki dan saya prihatin dengan kejadian ini karena Badan Gizi kan sudah menargetkan untuk nol kejadian," ucapnya.
Kasus Keracunan di Bogor Beda dengan Tempat Lain
Dadan menyebutkan kejadian keracunan makanan MBG di Bogor agak berbeda dengan tempat lain.
Menurutnya di daerah lain reaksinya langsung setelah mengonsumsi makanan MBG, namun di Bogor baru bereaksi beberapa hari.
Baca Juga: Bakteri pada MBG Sebabkan Siswa Keracunan, Pemkot Bogor Minta Standar Diperketat
Atas kejadian tersebut, pemkot Bogor langsung menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).