POSKOTA.CO.ID - Mengajukan pinjaman online (pinjol) selalu ditolak? Tenang, Anda tidak sendiri. Banyak orang mengalami hal serupa karena kurang memahami kriteria pengajuan pinjaman online yang resmi dan terpercaya.
Padahal dengan strategi dan tips tertentu, Anda bisa meningkatkan peluang agar pengajuan pinjaman online cepat cair dan tanpa penolakan.
Agar permohonan kamu disetujui oleh platform pinjol legal dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut 7 tips penting yang wajib kamu ketahui sebagaimana dikutip dari Bank Saqu, antara lain:
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Dompet Tipis, Waspada Terjebak Pinjol Ilegal
Jaga Skor Kredit Tetap Sehat
Skor kredit adalah faktor utama dalam proses persetujuan pinjaman online. Pemberi pinjaman akan memeriksa riwayat kredit melalui SLIK OJK untuk menilai tingkat risiko kamu.
Pastikan kamu memiliki skor kolektibilitas 1 (Kol 1) status lancar yang menunjukkan pembayaran kredit tepat waktu.
Tipsnya cek skor kredit kamu secara berkala dan koreksi jika ada kesalahan data. Gunakan pinjaman hanya jika diperlukan agar rasio kredit tetap aman.
Baca Juga: Cara Cerdas Mengatur Keuangan bagi Freelancer agar Terhindar Jebakan Pinjol Ilegal Saat Sepi Job
Ajukan Jumlah Pinjaman Sesuai Kebutuhan
Salah satu alasan utama ditolaknya pengajuan pinjaman online adalah permintaan dana yang terlalu besar.
Pinjaman kecil lebih mudah disetujui karena dianggap memiliki risiko rendah. Jika memungkinkan, ajukan pinjaman dalam nominal yang sesuai dengan kemampuan finansial dan tujuan penggunaannya.
Perhatikan Debt-to-Income Ratio (DTI)
Rasio utang terhadap penghasilan (DTI) adalah perbandingan total cicilan bulanan dengan pendapatan bulanan. Idealnya, DTI di bawah 30 persen–40 persen untuk meningkatkan peluang persetujuan.
Jika DTI terlalu tinggi, pengajuan pinjaman kamu bisa dianggap berisiko.
Baca Juga: Cara Cerdas Mengatur Keuangan bagi Freelancer agar Terhindar Jebakan Pinjol Ilegal Saat Sepi Job
Pilih Jenis Pinjaman yang Tepat Sasaran
Pemberi pinjaman online biasanya menyediakan berbagai jenis pinjaman, seperti:
- Pinjaman renovasi rumah
- Pinjaman pendidikan
- Dana darurat untuk keperluan medis
- Modal usaha kecil
Dengan memilih pinjaman sesuai tujuan, kamu menunjukkan bahwa dana akan digunakan secara bertanggung jawab, sehingga meningkatkan peluang pinjaman online disetujui.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Begini Cara Cek Pindar Legal atau Pinjol legal Secara Online
Ajukan Pinjaman Tanpa Agunan (KTA)
Kredit tanpa agunan (KTA) menjadi pilihan populer karena prosesnya mudah dan cepat cair. Jenis pinjaman ini cocok untuk kamu yang tidak memiliki aset sebagai jaminan, tetapi memiliki riwayat kredit yang sehat dan pendapatan tetap.
Saat ini, banyak aplikasi pinjaman online resmi maupun bank digital yang menawarkan KTA dengan bunga rendah dan persyaratan minimal seperti KTP, slip gaji, dan rekening koran.
Cari Pinjaman Online Tanpa BI Checking
Bagi yang belum memiliki histori kredit, seperti mahasiswa atau pekerja baru, pinjaman tanpa BI checking bisa menjadi solusi.
Jenis pinjaman ini tidak menggunakan sistem pengecekan melalui SLIK OJK, sehingga proses persetujuan lebih cepat dan fleksibel.
Baca Juga: Berapa Lama Utang Pinjol Dihapuskan? Fakta dan Konsekuensinya
Catatannya meskipun tanpa BI checking, tetap pilih penyedia pinjol legal dan terdaftar di OJK untuk menghindari pinjol ilegal yang merugikan.
Lunasi Pinjaman Lama Sebelum Ajukan Baru
Riwayat pinjaman yang belum lunas dapat memengaruhi penilaian pemberi pinjaman. Maka dari itu, pastikan kamu menyelesaikan kewajiban sebelumnya sebelum mengajukan pinjaman baru.
Pembayaran tepat waktu akan membantu membangun reputasi kredit yang baik.
Agar pengajuan pinjaman online tanpa ditolak, kamu perlu memahami berbagai aspek seperti skor kredit, jenis pinjaman, hingga kemampuan membayar cicilan. Pilih layanan pinjaman online terpercaya yang terdaftar di OJK agar terhindar dari penipuan atau bunga mencekik.
Disclaimer: Artikel ini hanya berupa informasi umum dan bukan ajakan atau saran untuk mengajukan pinjaman online. Jika Anda berminat mengajukan pinjaman pahami risikonya. Tanggung jawab dalam proses pengajuan sepenuhnya berada di tangan pengguna bukan Poskota.