Suasana jual beli di Pasar Baru, Bekasi Timur. Pedagang mengaku was-was dan terganggu dengan adanya tindakan premanisme yang kerap terjadi. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Pedagang Pasar Baru Bekasi Resah Minta Premanisme Segera Diberantas

Selasa 13 Mei 2025, 12:15 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pedagang sayur mayur di lingkungan Pasar Baru, Jalan Ir Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur Kabupaten Bekasi mengaku resah dengan adanya aksi premanisme yang sedang marak saat ini.

Para pedagang merasa was-was dan terganggu dengan ulah preman yang kerap meminta uang secara paksa. Para pedagang berharap dengan adanya razia dari kepolisian bisa segera menuntaskan persoalan tersebut.

“Setiap pasar pasti banyak preman. Mereka awalnya cuma minta goceng, sampai ceban. Kadang juga minta rokok. Seringnya saya kasih, kadang juga enggak. Tapi makin ke sini, permintaannya makin sering. Kalau enggak dikasih takut jadi ribut,” kata Safei, 60 tahun, pedagang sayur di Pasar Baru, Selasa, 13 Mei 2025.

Safei mengaku lebih memilih mengalah dan memberi uang agar usahanya tidak terganggu.

Baca Juga: Viral Video Dugaan Warga Sipil Menangani Amunisi Tanpa Alat Pelindung dalam Insiden Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

“Saya takut kalau ribut. Nanti dagangan jadi terbengkalai, yang ada semuanya ngga keurus. Jadi cuma uang sepuluh ribu mah saya kasih,” ujarnya.

Safei mengatakan kondisi keamanan di Pasar Baru kian menurun setiap harinya. Hingga saat ini pihak pengelola pasar juga belum melakukan tindakan untuk memberantas premanisme.

“Saat ini tingkat keamanan di pasar juga mulai berkurang. Sebagai pedagang, saya harap dengan adanya razia dari kepolisian bisa memberi rasa aman kepada kami,” ucapnya.

Pedagang lainnya Soleh, 53 tahun, juga merasa resah dengan ulah preman yang sering memalak di lingkungan pasar.

Baca Juga: Lulus PPG 2024, 215 Guru Honorer di Pandeglang Belum Terima Tunjangan Sertifikasi

“Saya merasa terganggu dengan adanya pemalakan. Hati jadi was-was dan takut. Kalau ada orang ribut-ribut saya milih menjauh,” ujar Soleh.

Soleh mengatakan sudah mengetahui adanya razia premanisme yang dilakukan polisi di beberapa titik seperti pasar, terminal, dan stasiun.

“Kemarin nonton di TV tentang razia premanisme. Saya anggap ini sebagai bentuk kepedulian polisi terhadap pedagang kecil seperti kita. Kita bersyukur polisi bisa gerak cepat buat kasus ini,” ujar Soleh.

Meskipun aksi premanisme tak selalu terjadi tiap hari, Soleh mengaku lebih memilih menghindar dari masalah. “Kalau ada preman minta uang, saya kasih saja. Enggak mau ribet,” kata dia. (cr-3)

Tags:
premanismeKabupaten BekasiPasar Baru

Tim Poskota

Reporter

Firman Wijaksana

Editor