POSKOTA.CO.ID – Sebuah ledakan dahsyat terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Garut, mengakibatkan 13 korban jiwa, termasuk 4 perwira TNI AD dan 9 warga sipil.
Video yang beredar di media sosial menampilkan diduga warga sipil menangani amunisi tanpa alat pelindung diri, dan diduga ketika mereka mencari material bernilai ekonomis tanpa menyadari potensi bahaya amunisi aktif yang belum meledak.
"Dugaan sementara, mereka mencari material bernilai ekonomis tanpa menyadari potensi bahaya amunisi aktif yang belum meledak," tulis keterangan dari akun Instagram @jktinformasi pada Selasa, 13 Mei 2025.
Pihak TNI AD telah melakukan investigasi menyeluruh atas insiden tersebut. Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa Langkah-langkah pencegahan akan segera ditetapkan untuk menghindari insiden serupa.
Baca Juga: Cek Fakta Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan 13 Orang
Sementara itu, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa prosedur pemusnahan telah dijalankan sesuai ketentuan, namun warga sipil tetap memasuki area berbahaya.
"Investigasi menyeluruh tengah dilakukan terkait insiden tersebut. Peristiwa ini menggarisbawahi pentingnya protokol keselamatan yang ketat dan edukasi publik mengenai penanganan bahan peledak," laporan dari akun Instagram @jktinformasi lebih lanjut.
Dugaan awal menyebutkan bahwa ledakan disebabkan oleh degradasi kimia bahan peledak, pembusukan yang meningkatkan tekanan internal, kerusakan struktural akibat korosi, serta pengaruh suhu dan kelembaban yang mempercepat reaksi kimia.
"Ledakan tersebut diduga disebabkan oleh degradasi kimia bahan peledak, pembusukan yang meningkatkan tekanan internal, kerusakan struktural akibat korosi, dan pengaruh suhu serta kelembaban yang mempercepat reaksi kimia," tulis akun Instagram @jktinformasi.
Baca Juga: Siapa Irjen Karyoto? Ayah Putri Karlina Wabup Garut yang Merupakan Calon Besan Dedi Muladi
Tragedi ledakan besar terjadi ketika proses pemusnahan amunisi di Kabupaten, Garut Jawa Barat pada Senin, 12 Mei 2025.