Drama Perceraian Dilan dan Safno: Dulu Pasangan Harmonis, Kini Viral Jadi Bahan Tren TikTok

Minggu 11 Mei 2025, 10:30 WIB
Viral di TikTok, tren 'Finding Safno' jadi sorotan publik. Ketahui kronologi lengkap kisruh rumah tangga Dilan Janiyar dan Safno, serta dampak psikologis di balik fenomena digital ini (Sumber: Instagram)

Viral di TikTok, tren 'Finding Safno' jadi sorotan publik. Ketahui kronologi lengkap kisruh rumah tangga Dilan Janiyar dan Safno, serta dampak psikologis di balik fenomena digital ini (Sumber: Instagram)

POSKOTA.CO.ID - Media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah tren baru yang menggelitik rasa penasaran warganet: Finding Safno.

Fenomena ini memicu perdebatan hangat di berbagai platform, terutama TikTok, di mana netizen ramai-ramai menciptakan konten terkait. Tren yang awalnya terlihat seperti candaan belaka ini ternyata memiliki latar belakang yang cukup serius.

Ia muncul sebagai respons kolektif warganet terhadap drama rumah tangga selebritas TikTok, Dilan Janiyar, dan mantan suaminya, Safnoviar Tiasdi atau yang akrab disapa Safno.

Baca Juga: Diselingkuhi Safno, Alasan Dilan Janiyar Tetap Bagi Harta Gono-Gini hingga Rp800 Juta

Dari Pasangan Ideal ke Skandal Perselingkuhan

Dilan Janiyar dan Safno sebelumnya dikenal sebagai pasangan selebgram yang kerap membagikan momen romantis mereka di TikTok dan Instagram.

Unggahan-unggahan mereka yang penuh keharmonisan sempat membuat banyak netizen menjadikan mereka sebagai relationship goals.

Namun, di balik potret bahagia itu, tersimpan kisah pahit yang akhirnya terungkap. Dilan secara terbuka mengumumkan perceraiannya setelah mengetahui Safno berselingkuh dengan beberapa perempuan.

Pengakuan ini ia sampaikan melalui konten media sosial dan podcast, yang langsung memicu gelombang simpati dari warganet.

Netizen Berempati, Safno Jadi Sasaran Kritik

Pengakuan Dilan tentang perselingkuhan Safno menjadi bahan perbincangan hangat di TikTok. Banyak netizen yang merasa kecewa dan marah, mengubah citra Safno dari sosok suami penyayang menjadi pihak yang dihakimi.

Komentar-komentar pedas hingga konten sindiran bertebaran, menandai pergeseran persepsi publik terhadapnya.

Tak hanya berhenti di kritik, warganet pun menciptakan tren baru bernama Finding Safno, sebuah istilah yang secara simbolis mengacu pada "pencarian" Safno sebagai bentuk tuntutan pertanggungjawaban moral.

Baca Juga: Viral Perselingkuhan Seleb TikTok, Inilah Alasan Dilan Janiyar Akhirnya Tinggalkan Safnoviar

"Finding Safno": Tren atau Sanksi Sosial Digital?

Tren Finding Safno dengan cepat menyebar di TikTok. Banyak warganet yang mengunggah video dengan narasi seperti, "Finding Safno," atau sekadar berandai-andai bertemu Safno secara tidak sengaja.

Meski terkesan sebagai lelucon, tren ini sejatinya mencerminkan fenomena cancel culture di dunia digital, di mana publik merasa berhak memberikan "hukuman sosial" tanpa melalui proses hukum.

Dilan sendiri menyatakan bahwa keterbukaannya bukanlah bentuk balas dendam, melainkan upaya menyuarakan pengalaman banyak perempuan yang mungkin mengalami hal serupa tetapi memilih diam. "Saya hanya ingin perempuan lain tahu bahwa mereka tidak sendirian," ujarnya dalam salah satu unggahannya.

Baca Juga: Tren Humor Finding Safno Viral di TikTok, Ini Arti dan Asal Mula Fenomenanya

Dampak Psikologis dan Batas Etika di Media Sosial

Di balik viralnya tren ini, tersimpan pertanyaan besar: sejauh mana batas privasi dan etika dalam mengangkat masalah pribadi ke ranah publik? Tekanan psikologis yang dialami kedua belah pihak, baik Dilan maupun Safno, tentu tidak bisa dianggap remeh.

Psikolog sosial, Dr. Anita Rahmawati, mengingatkan bahwa "setiap komentar, candaan, atau sindiran di media sosial memiliki dampak nyata pada mental seseorang." Ia menekankan pentingnya empati, bahkan dalam menyikapi kontroversi di dunia digital.

Bagaimana Kelanjutannya?

Sementara tren Finding Safno masih ramai diperbincangkan, kisah ini menjadi refleksi betapa media sosial bisa menjadi ruang bagi suara korban, sekaligus arena penghakiman massal.

Pertanyaannya kini, akankah netizen belajar untuk lebih bijak, atau fenomena serupa akan terus terulang?

Satu hal yang pasti, drama Finding Safno telah membuka diskusi baru tentang batasan antara keterbukaan, privasi, dan etika bermedia sosial.

Berita Terkait

News Update