Kebiasaan menunggu baterai benar-benar habis sebelum diisi daya sebaiknya mulai ditinggalkan. Idealnya, baterai di-charge saat mencapai 20-30% dan dilepas saat sudah penuh di angka 80-90%.
Hal ini bisa membantu menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang. Jika laptop digunakan untuk pekerjaan berat seperti desain grafis atau gaming, sebaiknya hindari penggunaan sambil di-charge.
Panas berlebih saat laptop bekerja keras dan mengisi daya sekaligus bisa memperpendek umur baterai. Gunakan cooling pad atau kipas tambahan jika perlu.
Yang tak kalah penting, selalu gunakan charger original atau sesuai dengan spesifikasi laptop. Penggunaan charger yang tidak sesuai bisa menyebabkan baterai cepat rusak, bahkan membahayakan perangkat.
Perawatan Rutin
Selain itu, kalibrasi baterai secara berkala juga perlu dilakukan. Proses ini bisa dilakukan sebulan sekali dengan cara menghabiskan baterai hingga tersisa sekitar 5%, lalu mengisi penuh hingga 100% tanpa digunakan.
Baca Juga: Tampilan Layar Laptop Tidak Dapat Tersambung ke Proyektor, Lihat Solusinya di Sini
Ini bertujuan untuk menjaga akurasi indikator baterai.
Jika laptop tidak digunakan dalam waktu lama, jangan biarkan dalam kondisi baterai kosong atau 100% penuh. Idealnya, simpan dengan sisa daya sekitar 50-60% untuk menjaga keseimbangan sel baterai.
Akhirnya, jangan lupa untuk rutin memperbarui sistem operasi dan driver laptop. Selain meningkatkan keamanan, update juga sering kali membawa perbaikan pada manajemen daya dan performa baterai.
Merawat baterai laptop bukanlah hal sulit, asalkan pengguna disiplin menerapkan kebiasaan-kebiasaan sederhana tersebut.
Dengan perawatan yang tepat, baterai laptop bisa bertahan lebih lama dan performa perangkat tetap optimal.