BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan para siswa yang diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Insiden ini terjadi setelah konsumsi makanan yang disiapkan oleh Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Sukadamai, Tanah Sareal pada Rabu, 7 Mei 2025.
“Pemkot Bogor akan menanggung biaya pengobatan para siswa yang terdampak. Namun untuk teknisnya, masih akan terus dikoordinasikan,” ujar Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di sela Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya, Kamis, 8 Mei 2025.
Baca Juga: SPPG Pandeglang Sebut Kerja Sama dengan Pemasok Bahan MBG tanpa Kontrak
Ia menjelaskan, saat ini Pemkot Bogor fokus mendata siswa yang mengalami gejala dan mempercepat proses uji laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan, guna memastikan penyebab insiden dan mengetahui titik lemah dalam sistem distribusi MBG.
“Hasil uji mikrobiologi dari sampel makanan dan muntahan masih diproses di Labkesda Kota Bogor. Proses ini membutuhkan waktu sekitar empat hari,” ucap Dedie.
Dalam pengujian sampel tersebur, terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu prapengayaan, pengayaan selektif, plating out, dan konfirmasi.
Dedie menekankan pentingnya koordinasi dengan rumah sakit jika ditemukan penambahan kasus agar penanganan pasien bisa berjalan maksimal.
“Apabila ada keluhan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG, masyarakat bisa segera mengakses layanan kesehatan di Puskesmas terdekat atau menghubungi call center Dinas Kesehatan melalui PSC 119,” katanya. (cr-5)