Mengapa Paus Baru Memilih Nama Leo XIV? Ini Profil dan Alasan Tersembunyi Kardinal Robert Prevost

Jumat 09 Mei 2025, 19:00 WIB
Paus Leo XIV menyampaikan berkat perdana sebagai Paus dari balkon Basilika Santo Petrus. (Sumber: Instagram)

Paus Leo XIV menyampaikan berkat perdana sebagai Paus dari balkon Basilika Santo Petrus. (Sumber: Instagram)

Sebelum menduduki jabatan Paus, Prevost pernah menjabat sebagai Uskup Chiclayo di Peru dari 2015 hingga 2023.

Pengalamannya memimpin komunitas Katolik di Amerika Latin menjadi salah satu alasan kuat di balik pencalonannya.

Kepeduliannya terhadap isu kemiskinan, keadilan sosial, dan budaya lokal Peru menjadikannya pemimpin yang dihormati dan dicintai.

Pengangkatannya sebagai Paus juga mencerminkan nilai-nilai multikulturalisme dalam Gereja Katolik. Selain menjadi Paus pertama dari Amerika Serikat, ia juga disebut sebagai Paus pertama yang pernah bertugas di Peru, menjembatani dua benua dalam satu figur kepemimpinan rohani.

Dalam pidato perdananya dari Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV memberikan berkat khusus untuk rakyat Peru, menunjukkan eratnya ikatan spiritual dan emosional yang tetap ia pelihara.

Penghormatan kepada Paus Leo XIII

Nama "Leo XIV" dipilih sebagai penghormatan terhadap Paus Leo XIII (1878–1903), yang dikenal sebagai Paus pelopor dalam ajaran sosial Katolik modern.

Dalam pidatonya, Paus Leo XIV menegaskan bahwa semangat ajaran sosial dan keadilan yang diwariskan oleh Leo XIII akan terus dihidupkan kembali dalam masa kepemimpinannya.

Hal ini menjadi sinyal awal bahwa Paus Leo XIV akan meneruskan semangat reformasi, dengan pendekatan yang mungkin lebih tegas terhadap isu-isu ketidakadilan sosial global.

Jabatan Sebelum Kepausan

Sebelum dipilih sebagai Paus, Robert Prevost diangkat oleh Paus Fransiskus sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin pada 2023. Jabatan ini memiliki tanggung jawab besar dalam hal penunjukan dan evaluasi para uskup di seluruh dunia.

Di tahun yang sama, Prevost juga diangkat sebagai kardinal, tepatnya pada 30 September 2023, dengan diakonat Santa Monica degli Agostiniani di Roma.

Pengalaman ini memperkuat posisinya sebagai tokoh penting dalam hierarki Gereja dan memperluas pengaruh pastoral serta diplomatiknya.

Baca Juga: Tukarkan Kode Redeem FF Hari Ini 9 Mei 2025 Berisi Hadiah Menarik dari Free Fire Gratis

Visi Perdamaian dan Keadilan

Berita Terkait

News Update