POSKOTA.CO.ID – Menghadapi penagih utang (DC) dari pinjaman online atau pinjol bisa menjadi pengalaman yang menegangkan, terutama jika kita mengalami gagal bayar atau keterlambatan.
Namun, ternyata ada dua tipe orang yang membuat para DC malas datang dan menagih ke rumah. Siapa mereka dan apa yang bisa kita pelajari dari sikap mereka?
Artikel ini akan membahasnya secara lengkap berdasarkan keterangan edukator keuangan Hendra Setyo dalam kanal YouTube Solusi Keuangan.
Baca Juga: Waspada! Modus Penipuan Berkedok Jasa Bersihkan BI Checking dan Utang Pinjol, Ini Ciri-cirinya
Pahami Hukum, DC akan Segan
Orang pertama yang membuat para penagih utang malas menagih adalah mereka yang mengerti hukum. Mereka tahu hak dan kewajibannya, serta paham batasan yang bisa dilakukan oleh pihak DC.
"Kalau yang ngerti hukum, ya mereka udah ngerti hukum. Mau diancam kayak gimana pun juga enggak bisa. Mereka jauh lebih pintar dibandingkan DC-nya," kata Hendra Setyo.
Bukan berarti mereka kebal hukum atau tak memiliki kewajiban untuk membayar, tapi karena pengetahuan hukum mereka membuat tim penagih merasa kesulitan saat berhadapan.
"Mereka ngerti celah hukumnya, mereka ngerti aturannya. Beda dengan orang-orang awam yang terus ditekan dan terus ditagih," lanjutnya.
Baca Juga: Bagaimana Debt Collector Pinjol Melacak Lokasi Nasabah Gagal Bayar? Ini Penjelasannya
Bersikap Pasrah dan Tidak Takut
Sikap kedua yang tak kalah efektif adalah pasrah. Ini bukan berarti menyerah sepenuhnya, tetapi lebih kepada sikap mental yang siap menerima konsekuensi dan tidak takut menghadapi tekanan.
"Yang kedua adalah, ya ini bisa ditempuh oleh orang awam, yaitu pasrah. Memasrahkan semuanya yang terjadi. Mau kena sanksi kayak gimana pun, apapun, ya silakan. Itulah yang dicari."
Orang yang sudah pasrah justru menjadi "musuh" terbesar para DC.
Mereka tidak merespons ancaman, tidak panik, dan tidak menunjukkan reaksi yang diharapkan oleh penagih utang. Ini membuat DC merasa usahanya sia-sia.
Baca Juga: Tips Melindungi Kontak Darurat dari Teror DC Pinjol, Simak Selengkapnya
Apa yang Harus Dilakukan Selanjutnya?
Dua langkah di atas tidak cukup tanpa adanya tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi keuangan. Ada beberapa hal penting yang disarankan agar hidup lebih tenang.
Perbanyak membaca, perbanyak menambah wawasan soal hukum utang-piutang. Dengan memahami aspek hukum, kita bisa melindungi diri dari praktik penagihan yang melanggar aturan.
"Memasrahkan semuanya sama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berdoa sama Tuhan, minta pertolongan, minta petunjuk, minta dimudahkan," kata Hendra.
Doa bukan hanya untuk meminta lunas utang, tapi juga untuk diberikan kelancaran rezeki agar bisa membayar dan lepas dari jeratan utang.
Jangan Tambah Utang Lagi
Ini adalah kunci utama agar tidak terjebak dalam lingkaran utang yang sama.
Menghadapi penagih utang memang tidak mudah. Namun, dengan dua sikap, mengerti hukum dan bersikap pasrah, kita bisa mengurangi tekanan psikologis dan fisik dari mereka yang datang menagih.
Tetap berusaha memperbaiki kondisi finansial, jangan tambah utang, dan pasrahkan semuanya kepada Tuhan.