POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, semakin banyak pengguna pinjaman online (pinjol) yang mengeluhkan masalah keamanan data pribadi.
Meski sudah mengganti kartu SIM (SIM card) atau bahkan beralih ke perangkat HP baru, mereka merasa aktivitasnya masih bisa dipantau oleh pihak pinjol.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus pertanyaan, bagaimana cara kerja penyadapan ini, dan adakah solusi untuk menghentikannya?
Hal ini dibahas di channel YouTube Tools Pinjol, yang kerap memberikan edukasi terkait pinjol dan keamanan digital. Menurutnya, penyadapan data oleh pinjol tidak semudah yang dibayangkan, dan solusinya pun lebih terkait dengan pengaturan aplikasi daripada sekadar mengganti kartu SIM.
Baca Juga: Cara Mengatasi Gagal Bayar di Pinjol: Solusi Tiban Data, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi, dan langkah apa yang harus diambil untuk melindungi diri? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Fakta Penyadapan oleh Aplikasi Pinjol
- Penyadapan Berasal dari APK, Bukan SIM Card
Menurut Tools Pinjol, penyadapan data oleh pinjol terjadi melalui aplikasi (APK) yang terinstal di HP, bukan melalui kartu SIM. Aplikasi pinjol ilegal sering kali mengandung malware yang dirancang untuk mencuri data seperti:
- Riwayat panggilan (call log)
- Kontak telepon
- Pesan SMS (termasuk OTP)
- File di galeri atau file manager
- Mitos Penyadapan Kartu SIM oleh Pinjol
Banyak korban pinjol mengira bahwa dengan mengganti SIM card, pelacakan akan berhenti. Padahal, selama APK masih terinstal, malware tetap aktif.
Penyadapan tingkat tinggi (seperti oleh intelijen negara) memerlukan perangkat khusus, dan tidak mungkin dilakukan oleh pinjol biasa.
Baca Juga: DC Pinjol Hubungi di Luar Kontak Darurat? Begini Tips Mengatasinya
Langkah Solutif Mengamankan Data
- Uninstall Aplikasi Pinjol yang Mencurigakan
Jika sudah terlanjur menginstal pinjol ilegal, segera hapus aplikasi tersebut dari perangkat, gunakan antivirus untuk memastikan tidak ada malware tersisa.
- Gunakan HP Cadangan Tanpa Data Penting