JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya menggelar bimbingan dan penyuluhan (binluh) pelajar SMA di yang berlangsung di lapangan Direskrimsus, Ruang Serbaguna Rorena dan Masjid Al Kaustar Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 April 2025.
"Kegiatan ini bentuk nyata komitmen kita untuk menekan angka tawuran. Ini bukan acara seremonial, tapi harus dijalankan secara konsisten agar hasilnya terasa. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat," kata Dirbinmas Polda Metro Jaya, Kombes Harri Muharam Firmansyah dalam keterangannya, Minggu, 4 Mei 2025.
Harri mengatakan, para peserta ditanamkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan nilai ibadah. Pihaknya juga mengimbau pelajar menjauhi kekerasan dan membangun masa depan lewat cara positif.
Dalam prosesnya, orang tua dan sekolah pun diminta untuk aktif mendampingi anak-anak agar tidak salah pergaulan.
Baca Juga: Kriminolog Sebut Hukum Tidak Selalu Solusi Tangani Kriminal Anak
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kerja sama semua pihak, terutama orang tua dan guru. Mari jaga masa depan anak-anak kita bersama-sama," ucap dia.
Berdasarkan data Elektronik Manajemen Penyidikan (EMP) Pusiknas Bareskrim Polri, jumlah anak yang menjadi korban tindak pidana mengalami bertambah.
Jumlah korban anak sebanyak 1.272 orang pada Maret 2025, lalu bertambah 2,43 persen atau 1.303 orang pada April 2025. Pada Februari 2025, 1.535 anak dan Januari 2025 sebanyak 1.389 anak.
Kasus terbanyak ditangani Polda Sumatera Utara, yakni 653 kasus. Kemudian, disusul Polda Jawa Barat sebanyak 521 kasus, Polda Sulawesi Selatan 498 kasus, Polda Metro Jaya 394 kasus, dan Polda Jawa Timur 382 kasus.
Baca Juga: KPAI Sebut Penegakan Hukum Anak Harus Perhatikan Prinsip Perlindungan
Sementara itu, EMP Pusiknas Bareskrim Polri mencatatkan, 9.492 orang di bawah usia 20 tahun menjadi terlapor tindak pidana sejak Januari hingga 4 Mei 2025. 198 orang di antaranya ditangani Polda Metro Jaya.