POSKOTAC.CO.ID – Spekulasi mengenai isu kekuasaan dalam tubuh militer Indonesia kembali mencuat usai batalnya pencopotan Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo dari posisinya.
Diskusi hangat antara pengamat politik Rocky Gerung dan jurnalis Hersubeno Arief menyiratkan potensi campur tangan politik tingkat tinggi, terutama dari mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam keputusan tersebut.
“Ini terkesan sekali Panglima TNI terjepit di antara kepentingan Jokowi dan Prabowo,” ujar Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Arief menambahkan bahwa situasi ini menjadi bukti nyata dari peringatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal bahaya ‘dua matahari’ dalam sistem kepemimpinan nasional.
Rocky Gerung menilai pemulihan jabatan Kunto Arief telah memicu “spekulasi panjang” mengenai adanya tarik-menarik pengaruh antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Jokowi.
“Kita mulai menduga bahwa yang memungkinkan diubahnya surat keputusan Panglima itu pasti kekuasaan yang lebih tinggi. Presiden (Prabowo Subianto) adalah Panglima Tertinggi TNI,” jelas Rocky.
Gerung menyebutkan bahwa opini publik kini diarahkan pada keterlibatan mantan presiden dalam pencopotan Kunto, terutama karena penggantinya diketahui memiliki kedekatan personal dengan Jokowi.
“Orang mulai menghitung, ini pasti geng Solo,” kata Rocky merujuk pada dugaan dominasi lingkaran dekat Jokowi dalam keputusan.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Serang Hercules: Tidak Mungkin Presiden Prabowo Backup Preman Kayak GRIB
Ketegangan ini, menurut Rocky Gerung, semakin memperkuat narasi adanya perlawanan terhadap dorongan pemaksulan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, yang sempat diusulkan dalam deklarasi sejumlah purnawirawan.