Disebut Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Beri Klarifikasi: Pak Rudi Masud Sebenarnya Ingin Puji Saya

Jumat 02 Mei 2025, 11:43 WIB
Dedi Mulyadi jelaskan sebenarnya sebutan 'Gubernur Konten' adalah pujian, buka stigma negatif. (Sumber: jabarprov.go.id)

Dedi Mulyadi jelaskan sebenarnya sebutan 'Gubernur Konten' adalah pujian, buka stigma negatif. (Sumber: jabarprov.go.id)

POSKOTA.CO.ID - Belakangan sempat viral dalam sebuah rapat Komisi II DPR RI, Dedi Mulyadi disebut sebagai 'Gubernur Konten' oleh Rudi Masud, Gubernur Kalimantan Timur.

Videonya rekaman rapat itu terekam dan beredar luas di media sosial memancing banyak komentar dari warganet.

Banyak netizen yang membela Dedi Mulyadi, dimana pekerjaannya sebagai Gubernur Jawa Barat dinilai lebih transparan ketimbang gubernur-gubernur lain.

Namun melihat adanya komentar negatif yang muncul usai video itu menjadi viral, Dedi Mulyadi pun meluruskan maksud dari Gubernur Kaltim, Rudi Masud sebenarnya baik, tidak untuk menyerangnya.

Baca Juga: Bertemu Dadang Pejabat Dishub Kabupaten Bogor dan Sopir Angkot Soal Dugaan Pemotongan Uang Kompensasi, Dedi Mulyadi: Clear Ya Semuanya

"Saya ingin menyampaikan mengenai kalimat 'Gubernur Konten' dari pak Rudi Masud, sahabat saya Gubernur Kaltim, itu sebenarnya tujuan awalnya dia itu ingin puji saya," ucap Dedi Mulyadi, melalui unggahan Instagram pada Jumat 2 Mei 2025.

Kang Dedi Mulyadi atau KDM juga menjelaskan bahwa Rudi Masud adalah sahabatnya sehingga tidak ada tujuan untuk memberi stigma negatif dalam kalimat 'Gubernur Konten' tersebut.

"Jadi tidak ada tujuan memberikan stigma negatif karena saya tahu beliau sahabat saya di partai Golkar dan sampai saat ini masih bersahabat dengan baik, bahkan sering memberikan semangat kepada saya untuk terus mengembangkan pikiran dan gagasan," kata Dedi.

"Jadi kalimat awalnya begini 'Kang Dedi Gubernur Konten Top' tujuannya konten-konten kang Dedi itu top sebagai Gubernur, jadi bukan tujuannya menyatakan bahwa saya Gubernur Konten," lanjutnya.

Baca Juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sebut Pemotongan Uang Kompensasi Sopir Angkot Bukan oleh Dishub Kabupaten Bogor tapi KKSU

KDM pun bercerita tentang efisiensi dana biaya promosi pada APBD Jawa Barat yang bisa dipangkas melalui konten videonya di YouTube.

Kemudian dia juga menjelaskan bahwa tidak ada kaitannya antara konten YouTube yang dibuat tersebut dengan APBD Jawa Barat, serta menegaskan konten miliknya mandiri tanpa suntikan dana dari manapun.

"Jadi saya jawab gapapa saya jadi Gubernur Konten, tapi kontennya menurunkan biaya iklan dari 50 miliar ke 3 miliar, dan saya sampaikan biaya iklan itu nggak ada kaitan dengan saya, itu adalah kontrak kerja sama antara dinas informasi dan komunikasi dengan kalangan media," ungkap Dedi.

"saya sendiri tidak menggunakan alokasi itu sama sekali, nggak ada kaitannya alokasi itu dengan konten-konten yang saya miliki, konten saya mandiri tidak menggunakan APBD," pungkasnya.

Baca Juga: Libur Lebaran 2025 Usai, Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan ASN Jabar Kembali Aktif Mulai 8 April

Dedi Mulyadi sendiri memang selalu membuat konten video YouTube melalui kanal pribadinya Dedi Mulyadi Channel yang sedang viral di kalangan masyarakat Jawa Barat.

Dalam setiap unggahannya, Dedi Mulyadi selalu menampilkan kegiatannya sebagai Gubernur Jawa Barat dan mampu menarik perhatian dari publik sehingga lebih dekat dengan warganya.

Berita Terkait

News Update