Padahal, jika Anda cermati lebih lanjut, mereka tidak memiliki tenaga kerja lapangan yang sah dan sering kali itu adalah bagian dari trik untuk menakut-nakuti.
2. Pemberitahuan yang Tidak Jelas dan Mengandung Hoax
Sering kali aplikasi pinjaman online ilegal menggunakan hoax untuk menakut-nakuti Anda. Misalnya, mereka akan mengirimkan foto atau lokasi yang diklaim sebagai rumah.
Tetapi, foto tersebut biasanya diambil dari Google Street View atau situs lainnya yang dapat diakses oleh siapa saja.
Hal ini tentu saja untuk menciptakan kesan bahwa mereka benar-benar mengetahui alamat rumah Anda, padahal itu semua adalah kebohongan belaka.
3. Ancaman Penggunaan Debt Collector yang Tidak Jelas
Aplikasi pinjaman online yang sah dan terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) biasanya akan memberikan penagihan yang sesuai dengan prosedur hukum dan etika yang berlaku.
Namun, jika Anda mendapatkan informasi bahwa mereka akan mengirimkan debt collector lapangan yang datang ke rumah tanpa pemberitahuan jelas atau tanpa proses hukum yang sah, itu adalah tanda besar aplikasi tersebut mungkin ilegal.
Aplikasi pinjol yang sah biasanya tidak akan mengirimkan debt collector lapangan sebelum ada pemberitahuan yang jelas dan sebelum melalui proses yang benar sesuai dengan ketentuan hukum.
4. Tidak Ada Kejelasan Prosedur Pengambilan Tindakan Hukum
Pinjaman online yang sah selalu mengikuti prosedur hukum yang berlaku dan tunduk pada aturan yang telah ditetapkan oleh OJK.
Sebaliknya, pinjol ilegal cenderung tidak jelas dalam prosedur atau tata cara penagihan mereka.
DC juga bisa saja mengirimkan SMS atau telepon yang menakut-nakuti dengan mengatakan bahwa mereka akan datang ke rumah Anda, tetapi tidak ada informasi lebih lanjut mengenai prosedur hukum yang sah yang mereka ikuti.
Baca Juga: 7 Aplikasi Pinjol Legal yang Aman Saat Galbay, Bebas DC Lapangan!
5. Hanya Mengandalkan Taktik Menakut-nakuti
Selain itu, aplikasi pinjol ilegal sering kali hanya mengandalkan taktik menakut-nakuti tanpa mengikuti prosedur yang sah.