POSKOTA.CO.ID - Bagi Sebagian orang, memiliki rumah dan menetap di Jepang adalah salah satu mimpi besar. Contohnya seperti wibu, yaitu orang yang sangat menyukai kartun animasi Jepang. Kelompok penggemar ini memiliki jumlah yang tidak sedikit, loh!
Sebagian penggemar terkadang rela menabung demi dapat berkunjung ke negeri Sakura ini. Dengan keindahan alam yang diberikan, tak heran jika mereka rela melakukan berbagai cara untuk dapat berlibur ke negara satu ini. Selain itu, jepang juga terkenal dengan kemajuan teknologinya luar biasa, sehingga berlibur di perkotaan tidak akan membuat Anda merasa bosan.
Selain membayangkan hal-hal apa saja yang akan dilakukan saat berlibur atau menetap di Jepang, Anda juga harus mempersiapkan mental, fisik, serta perlengkapan pribadi. Tak lupa, Anda juga wajib untuk belajar bahasa Jepang terlebih dahulu. Anda dapat mengikuti les bahasa Jepang untuk meningkatkan skill berkomunikasi Anda dalam Bahasa jepang.
Bagi Anda yang memiliki kontrak pekerjaan dengan perusahaan yang mengharuskan Anda menetap di Jepang, mungkin Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli rumah di Jepang. Berikut rata-rata harga rumah di Jepang.
Harga Rumah di Jepang
Sama seperti Indonesia, harga tanah dan rumah yang berada di lokasi strategis dan pusat kota akan lebih mahal dibandingkan dengan harga tanah dan rumah yang berada di pedesaan. Sehingga, rata-rata harga rumah di Jepang tidak dapat dipukul sama rata karena hal ini bergantung pada harga pasaran setiap wilayah di Jepang.
Di Tokyo, yaitu ibu kota Jepang, harga rumah di wilayah tersebut berkisar 43,3 yen atau setara dengan Rp4,9 miliar sampai 60,6 yen atau setara dengan Rp6,9 miliar.
Beberapa survei juga mengatakan bahwa harga rumah lebih murah dibandingkan dengan harga apartemen. Bahkan untuk apartemen bekas juga dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga rumah.
Lokasi di Jepang sangat menentukan harga rumah yang dibanderol. Menurut data dari pemerintah, harga rumah paling murah berada dikawasan Tohoku di Akita dan Aomori, serta daerah yang memiliki penduduk paling sedikit di Tottori di Honshu bagian barat, yaitu sekitar $100/m2 (atau ¥13k).
Akiya, Rumah Kosong di Jepang

Di Jepang, tak hanya rumah baru, rumah bekas, dan apartemen saja yang dijual. Namun, rumah kosong juga diiklankan di berbagai real estat. Menurut survei yang dilakukan oleh pemerintah, 1 dari 7 rumah berada dalam kondisi kosong, sehingga rumah kosong di Jepang terbilang cukup banyak.
Selain itu, terkadang lokasi dari rumah kosong ini berada jauh dari pusat kota, sehingga rumah kosong ini biasanya dibanderol dengan harga yang cukup murah.
Rata-rata pembeli dari akiya ini adalah warga negara asing, sedangkan penduduk Jepang lebih memilih untuk membangun rumah baru dibandingkan membeli rumah bekas atau rumah kosong.
Hal ini dikarenakan budaya renovasi tidak begitu kuat. Di sisi lain, penduduk Jepang lebih mengutamakan kenyamanan dan keamanan yang sesuai dengan preferensi mereka.
Harga dari rumah akiya sangat bervariasi, mulai dari Rp754.998, Rp7,6 juta hingga puluhan juta. Namun, di balik harga murah yang ditawarkan, Anda perlu mengeluarkan uang lagi untuk melakukan renovasi besar besaran. Seperti pompa air, listrik, pemanas ruangan, atap, tembok, dan masih banyak yang lainnya.
Terkadang, uang yang dikeluarkan untuk melakukan renovasi rumah lebih banyak dibandingkan dengan uang yang dikeluarkan untuk membeli rumah tersebut. Jadi Anda perlu mempertimbangkan kembali untuk membeli akiya tersebut.
Itu dia beberapa kisaran harga rumah di Jepang dari mulai rumah baru hingga rumah bekas.
Dalam mempersiapkan perpindahan Anda ke jepang, beberapa hal harus Anda siapkan, seperti peralatan pribadi, visa, dan dokumen penting lainnya, keuangan yang cukup, serta kemampuan bahasa Jepang yang memadai. Untuk belajar bahasa Jepang, Anda dapat klik di sini dan temukan berbagai pilihan menarik agar dapat berkomunikasi dengan bahasa Jepang.