Al-Quran telah mengingatkan, “Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu,” (Qur'an Surat. Yasin [36]: 60).
Yang perlu diwaspadai adalah tipu daya setan sangat halus dan lembut. Al-Ghazali mengutip pernyataan Yahya bin Mu’adz ar-Razi:
الشَّيْطَانُ فَارِغٌ وَأَنْتَ مَشْغُولٌ وَالشَّيْطَانُ يَرَاك وَأَنْتَ لَا تَرَاهُ وَأَنْتَ تَنْسَاهُ وَهُوَ لَا يَنْسَاك وَمِنْ نَفْسِك لِلشَّيْطَانِ أعَوْانٌ
Artinya: “Setan itu santai, sementara engkau sibuk. Setan itu melihatmu, sedangkan engkau tidak melihatnya. Engkau melupakannya, sedangkan setan tidak melupakanmu. Lagi pula, setan itu memiliki banyak penolong dalam menggodamu.”
Salah satu cara agar kita terhindar dari godaan setan adalah memperbanyak dzikir dan berlindung kepada Allah karena tipu daya setan masuk di saat manusia lengah dan lupa pada Allah.
Jangan pernah mengikuti tipu daya dan langkah setan, sebab sekali saja mengikutinya akan terus mengikutinya.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ اَتْبَاعِ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari mengikuti langkah-langkah setan.”
Itulah salah satu doa yang dapat kita panjatkan agar terhindar dari godaan dan langkah tipu daya setan.
Hadirin Rahimakumullah
Keempat, penghalang kedekatan kita dengan Allah adalah nafsu, terutama nafsu amarah yang selalu menyuruh kepada keburukan. Demikian seperti yang disebutkan dalam Al-Quran:
اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ