Penyaluran Bansos reguler tahap 1 ini dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu melalui Pos Indonesia dan kartu KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) yang bekerja sama dengan beberapa bank penyalur seperti BSI, BRI, Mandiri, dan BNI.
Untuk penyaluran melalui KKS, status SP2D sudah terupdate menjadi SII, sementara untuk penyaluran melalui Pos, proses SP2D masih dalam tahap penyelesaian.
Kapan Bisa Mengecek Saldo Bantuan?
Bagi penerima Bansos yang penyalurannya melalui kartu KKS, proses pencairan biasanya lebih cepat, dengan status SP2D yang sudah SII, penerima bisa mulai mengecek saldo bantuan mereka dalam waktu dekat.
Namun, berdasarkan pantauan malam ini, saldo di kartu KKS masih menunjukkan angka nol. Artinya, pencairan belum dilakukan, tetapi kemungkinan besar akan segera diproses dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, untuk penyaluran melalui Pos Indonesia, prosesnya cenderung lebih lambat karena menunggu jadwal penyaluran dari PT Pos di masing-masing daerah.
Penerima Bansos yang penyalurannya melalui Pos akan menerima surat undangan terlebih dahulu sebelum bisa mengambil bantuan.
Alokasi Dana Bansos Tahap 1 2025
Untuk tahap 1 periode Januari-Maret 2025, alokasi bantuan PKH dan BPNT mengalami perubahan. Jika sebelumnya penyaluran melalui KKS hanya mencakup 2 bulan, kini alokasinya sama dengan penyaluran melalui Pos, yaitu untuk 3 bulan. Berikut rincian bantuan yang akan diterima:
BPNT: Rp600.000 untuk 3 bulan (Rp200.000 per bulan).
PKH:
- Anak SD: Rp225.000 per anak.
- Anak SMP: Rp375.000 per anak.
- Anak SMA: Rp500.000 per anak.
- Lansia (minimal 60 tahun): Rp600.000 per orang.
- Disabilitas Berat: Rp600.000 per orang.
Bantuan ini dihitung berdasarkan komponen keluarga yang memenuhi syarat, dengan maksimal 4 komponen per keluarga (kecuali untuk keluarga dengan anak lebih dari 2).
Surat dari Menteri Sosial beberapa waktu lalu menginstruksikan agar penyaluran Bansos PKH dan BPNT dilakukan pada minggu pertama Februari 2024.