Puluhan Orang Idap Gangguan Pernapasan, Warga Segel Incinerator di Cilodong Depok

Kamis 06 Feb 2025, 01:48 WIB
Koordinator keamanan tempat Incinerator di RW 28 Sukmajaya Jaya, Kota Depok di tempat pembakaran sampah yang sudah disegel, Rabu, 5 Februari 2025. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Koordinator keamanan tempat Incinerator di RW 28 Sukmajaya Jaya, Kota Depok di tempat pembakaran sampah yang sudah disegel, Rabu, 5 Februari 2025. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Ia berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera menutup tempat pembakaran sampah tersebut secara permanen.

"Jika dalam waktu dekat ini tidak ada respon dari pemerintah Kota Depok, khususnya Wali Kota Depok untuk segera menutup. Maka warga RW 06 akan kembali turun aksi menutup paksa kembali, supaya tidak ada jatuh korban lagi," terangnya.

Sementara itu, koordinator keamanan incinerator, Urip, 40 tahun, mengatakan penyegalan tempat pembakaran sampah itu membuat sepuluh pegawai tidak bisa bekerja. Incinerator itu beroperasi sejak 6 November 2025.

Baca Juga: TPST Cikole Olah 1,5 Ton Sampah per Hari

"Semenjak disegel sama warga kita semua ada 10 pegawai dibawah Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Depok, tidak dapat bekerja seperti biasa. Dan itu sudah berjalan satu hari ini tidak ada aktifitas apapun," ujarnya.

Menurutnya, kehadiran incinerator dapat mengurangi sampah di Kota Depok. Urip memastikan, hasil pembakaran tidak mengganggu kesehatan, karena sampah yang dihanguskan dipilih.

"Paling kecil dalam sehari pembakaran sampah bisa mencapai 4-5 ton. Jika lagi banyak-banyaknya sehari mampu membakar 6 sd ton," tambahnya.

Selain itu limbah sampah yang membahayakan bagi kesehatan atau istilah B3 disingkirkan terlebig dahulu baru setelah dikumpulin langsung dibuang ke dalam Truk sampai dibawa ke TPA Cipayung Kota Depok.

Baca Juga: DLH Jakarta Angkut 132 Ton Sampah Bekas Perayaan Malam Tahun Baru 2025

"Dari pengalaman pribasi jika asap yang dikeluarkan berwarna hitam ngepul itu berbahaya bagi kesehatan. Tapi jika pembakaran dilangkungan keluar asap putih itu tidak apa-apa," ujarnya.

Kemudian, abu sisa pembakaran sampah dikumpulkan. Urip menyebut, sisa pembakaran terkadang diminta warga sekitar.

"Kalau bukan warga yang minta abu dari pembakaran sampah. Kita angkut juga ke truk sampah untuk dibuang ke TPA," tutupnya

Berita Terkait

News Update