Buah Penanda Sambut Ramadan: Petani Beralih Tanam Timun Suri

Jumat 31 Jan 2025, 10:06 WIB
Petani di Kampung Talun, Desa/Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, sedang menyerbuk tanaman timun suri yang akan dipanen sebelum bulan Ramadan. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

Petani di Kampung Talun, Desa/Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, sedang menyerbuk tanaman timun suri yang akan dipanen sebelum bulan Ramadan. (Sumber: Poskota/Samsul Fatoni)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Menjelang Ramadan 1446 Hijriah, suasana di Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, mulai tampak berbeda. Jika biasanya ladang-ladang dipenuhi dengan padi atau umbi jalar, kini sebagian besar petani beralih menanam timun suri, buah khas yang selalu menjadi primadona saat bulan puasa tiba.

Timun suri, yang dikenal dengan rasanya yang segar dan teksturnya yang lembut, selalu menjadi menu andalan untuk berbuka puasa, baik dalam bentuk es buah ataupun sajian lainnya. Setiap gigitan timun suri yang segar, seolah menyegarkan dahaga dan menambah nikmatnya momen berbuka.

Bagi petani di Jiput, menanam timun suri bukanlah hal baru. Setiap tahun, ketika menjelang Ramadan, para petani memanfaatkan momen tersebut untuk menanam buah yang satu ini, mengingat permintaan yang tinggi dari berbagai daerah.

Baca Juga: Kisah Reno Badak, Dari Anak Petani Miskin Menjadi Raja Terminal Cicaheum Bandung

Seperti Arfan, salah seorang petani di wilayah tersebut. Dia sudah mulai menanam timun suri sejak beberapa minggu lalu. "Insya Allah, ketika masuk bulan puasa nanti bisa dipanen," ujarnya kepada Poskota, belum lama ini.

Arfan memprediksi, lahan sawah seluas lima petak yang ia tanami timun suri akan menghasilkan sekitar tujuh sampai delapan kuintal buah. Tahun lalu, hasil panennya bahkan mencapai angka yang sama, dengan omzet sekitar Rp5 juta.

"Hasil panen saya nanti akan dijual ke pengecer atau pedagang lainnya. Tidak hanya dari Pandeglang, bahkan dari daerah Serang dan Tangerang juga banyak yang datang untuk membeli,"kata Arfan dengan bangga.

Sebagai salah satu penghasil timun suri terbesar di Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Jiput sudah lama dikenal sebagai pusat produksi timun suri. Bahkan, para petani di sini seolah telah memiliki tradisi turun temurun, menanam timun suri menjelang Ramadan.

Baca Juga: Abdul Rosid Nekat Pensiun Dini untuk Jadi Petani

"Kalau di hari biasa kami tanam padi atau umbi jalar. Tapi kalau sudah dekat dengan Ramadan, hampir semua petani di sini beralih menanam timun suri," kata Arfan.

Timun Suri Manohara

Selain itu, ada beberapa jenis timun suri yang banyak diminati, salah satunya adalah Manohara, yang memiliki buah besar dengan daging yang segar dan khas. Timun suri jenis ini menjadi favorit banyak konsumen, karena kesegarannya yang tahan lama dan mudah diolah menjadi berbagai macam hidangan berbuka puasa.

"Timun suri Manohara banyak dicari, karena dagingnya itu tegar dan rasanya sangat segar," jelas Arfan.

Konit, petani lainnya, mengungkapkan, kegiatan menanam timun suri menjelang Ramadan sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tidak hanya bagi petani di Jiput, tetapi juga bagi masyarakat yang sudah lama mengenal daerah ini sebagai penghasil timun suri.

Baca Juga: Primadona Saat Ramadan, Ini Dia 5 Manfaat Timun Suri untuk Takjil Berbuka Puasa

"Bukan hanya orang Pandeglang, orang dari luar daerah juga tahu Jiput adalah pusatnya timun suri. Banyak yang datang untuk mencari buah ini saat Ramadan," ungkap Konit.

Dia menambahkan, menanam timun suri hanya dilakukan setahun sekali oleh petani di Kecamatan Jiput. Penanaman secara serempak oleh kalangan petani sekaligus menjadi tanda sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadan.

Begitulah kehidupan para petani di Jiput. Mereka dengan tekun menanam dan merawat timun suri sebagai persiapan menyambut Ramadan. Bagi mereka, menanam timun suri bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga cara mereka berkontribusi menghadirkan kebahagiaan bagi banyak orang selama Ramadan, bulan yang penuh berkah.

Berita Terkait

News Update