Gara-gara Ini, Pelaku Pembunuhan Aktor Sinetron Kolosal 'Mak Lampir' Sandy Permana Ditangkap Polisi

Rabu 15 Jan 2025, 21:41 WIB
Nanang Irawan alias Nanang Gimbal, terduga pelaku pembunuh Sandy Permana, saat tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Nanang Irawan alias Nanang Gimbal, terduga pelaku pembunuh Sandy Permana, saat tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Akhirnya pelaku pembunuhan artis salahsatu pemeran di sinetron kolosal 'Mak Lampir' Sandy Permana berhasil ditangkap polisi. Sandy pasca pembunuhan rupanya bersembunyi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya di Kabupaten Karawang.

Selama dua hari rupanya pelaku bersembunyi di kawasan pemakaman tersebut. Pelaku yang bernama Nanang Irawan atau dikenal Nanang Gimbal akhirnya keluar dari persembunyian ketika dirinya kelaparan.

Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani mengungkapkan warga sebelumnya mengetahui kehadiran Nanang Gimbal kepemakaman. Ketika itu, warga menyangka Nanang penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Hal ini terlihat dari penampakan penampilan Nanang yang semerawut.

Baca Juga: Bunuh Sandy Permana, Nanang Gimbal Terancam 15 Tahun Penjara

"Warga melihat dia berkelakuan aneh, kami kira ODGJ. Apalagi menginap disana (pemakaman)," ungkap Aan Maryani kepada wartawan, Rabu 15 Januari 2025.

Dikatakan Aan, warga sebelumnya sempat curiga kedatangan orang asing di kampung. Namun karena Nanang berkelakuan aneh dan menginap dimakam disangkanya penderita ODGJ hingga dibiarkan keberadaannya dimakam tersebut. "Dia cuma mondar mandir keliling makam terus bermalam disana. Cuma penderita odgj yang mau bermalam di pemakaman," tambahnya.

Menurut Aan Maryani, warga baru mengetahui jika orang yang disangka ODGJ adalah pelaku pembunuhan yang menghebohkan di Bekasi. 

Hal itu diketahui ketika pagi tadi Nanang keluar dari area kuburan hendak membeli makan karena kelaparan. Namun, uang yang dimiliki hanya Rp2.500 sehingga dia mendatangi klinik yang berada dekat pemakaman untuk meminta tolong. Namun, saat hendak masuk kedalam klinik Nanang langsung disergap polisi. 

"Kami tahu kalau orang asing itu sedang dicari polisi saat dilakukan penangkapan. Dia tidak melawan saat ditangkap dan itu disaksikan banyak orang," katanya.

Berita Terkait

News Update