JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti soal subvarian Corona JN.1, yang memicu kenaikan kasus di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI pun melaporkan bahwa varian tersebut telah terdeteksi di Indonesia, dengan total kasus sudah mencapai 41 orang.
Inilah respon Ketua MPR Bambang Soesatyo mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah atau kebijakan yang tepat dalam mencegah hingga menekan penularan lebih meluas.
"Seperti dengan memasifkan kembali upaya testing dan tracing, membatasi sementara para pelaku perjalanan dari atau dengan tujuan ke negara yang terpapar varian JN.1 hingga memperketat kembali protokol kesehatan (Prokes) utamanya mewajibkan penggunaan masker di publik," tambah Bamsoet panggilan akrabnya di Jakarta, Minggu (24/12/2023).
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga mengungkapkan meskipun pemerintah mengatakan bahwa keberadaan Covid-19 varian JN.1 di Indonesia masih terkendali, namun sebaiknya pemerintah tetap waspada terhadap potensi terjadinya gelombang baru Covid-19 karena varian tersebut disebut sangat mudah menular.
"MPR meminta Kemenkes bersama Dinas Kesehatan di seluruh wilayah, untuk terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19 hingga dosis booster ketiga juga memperluas cakupannya," katanya.
Sebab, kata Bamsoet, WHO menjelaskan sejauh ini varian JN.1 berisiko rendah terhadap manusia dan juga vaksin masih efektif memberikan perlindungan yang baik.
"Kami meminta komitmen Kemenkes untuk tetap melakukan mitigasi dan kewaspadaan terkait kenaikan kasus JN.1 di Indonesia, terlebih sebentar lagi akan memasuki waktu liburan akhir tahun. Yang mana mobilitas yang semakin tinggi dari masyarakat dapat mengakibatkan penyebaran dan peningkatan kasus," kata dia.
Mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya yang ingin berencana bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru 2024. Sekaligus meminta masyarakat yang belum melengkapi vaksin untuk segera mendapatkan booster di fasilitas kesehatan terdekat.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, ada prediksi gelombang kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Disebutnya, di antara lebih dari 2 ribu kasus baru Covid-19 dalam sepekan ini, sebanyak 43 persennya merupakan infeksi varian JN.1.
"Jadi kenaikannya dia pesat, artinya dia mendominasi varian yang ada. Kalau pengalaman kita di sebelum-sebelumnya begitu dia sampai 80 persen, di atas 80 persen itu peak-nya tercapai," ungkap Menkes di Jakarta, Jumat (22/12/2023).