"Karena takut dan panik, suami saya memanjat tembok Indomaret setinggi kurang lebih 2 meter dan sempat dikejar dan diteriaki maling oleh oknum debcolektor," kata AAL.
Tak ada jalan lain, SH meloncat ke pekarangan untuk mencari pertolongan warga, ketika bertemu SH kemudian dibawa Binmaspol ke Polsek Tambun.
"Selanjutnya di bawa ke Polsek Tambun dan oleh pihak Polsek dibawa ke TKP awal, namun TKP sudah sepi," imbuhnya.
Terpisah Salah satu kuasa hukum korban, Herwanto mengatakan, AAL dan karyawanya F terjebak, akhirnya dibawa oleh oknum debt collector.
"F sempat dipukul dibagian kepala belakang 1 kali, punggungnya 1 kali pada saat didalam mobil oknum debt collector, lalu didalam mobil tersebut, AAL juga mengalami ancaman perkataan kasar dan makian oleh oknum debt collector tersebut," ucap Herawanto.
Penganiayaan itu kemudian berlanjut dengan korban diintimidasi, diikat matanya dengan baju.
"AAL diminta untuk menunjukan dimana mobil Sedan Civic yang mereka cari, lalu korban berkata suaminya yang tahu karena itu mobil milik suaminya," terangnya.
"Jika tidak memberitahukan keterangan tentang mobil Civic maka akan menculik serta menghabisi orang terdekat dari AAL dan F," sambung Herwanto.
Untuk mencari kesepakatan, korban dibuat surat dan menjaminkan mobil Kijang Innova miliknya untuk ditukar dengan Sedan Civic.
"Sebelum dipulangkan oknum debcolektor mengancam kalau sedan civic yang mereka cari tidak ditemukan, mereka akan menyandra AAL dan suaminya serta anak-anaknya termasuk F tidak akan selamat," terangnya.
Dengan tekanan demikian rupa, korban kemudian menyerahkan mobil sedan civic ke debt collector di wilayah Bekasi Timur, pada Jumat (14/12/2023) pukul 17.30 WIB
"Pasca kejadian tersebut AAL dan SH masih mengalami trauma dan shock berat, butuh waktu lama untuk dimintai keterangan, dan kasunya kini telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi," tambahnya.