Catur menambahkan, selama ini KKP telah berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan baik dari internal maupun eksternal Ditjen PDSPKP dalam memperkuat pelaku usaha perikanan.
Berbagai kegiatan yang dilakukan seperti pembentukan koperasi, digital marketing, penguatan kelembagaan, akses bahan baku dan pemasaran, pemberian sarana pengolahan dan bimtek usaha pengolahan. Khusus rumah Puspita di Karanganyar, akan difokuskan pada berbagai olahan berbahan baku ikan, setelah sebelumnya KKP meresmikan Rumah Puspita di Karawang dengan fokus ikan pindang.
"Rumah Puspita bisa dibilang sebagai rumah sinergi dan kolaborasi dalam rangka penguatan usaha perikanan, khusus di Karanganyar akan kita fokuskan pada olahan berbahan baku ikan yang khas dan telah dikembangkan koperasi tersebut," tuturnya.
Di tempat yang sama, Titi Sayekti selaku pengelola Rumah Puspita dan Pembina Koperasi Srikandi Terampil Mandiri mengapresiasi program tersebut. Selama ini, para perempuan di Koperasi telah menghasilkan beragam produk seperti karak ikan, abon lele, tahu bakso ikan, cireng ikan, lumpia ikan, fish pok pok, kripik ikan dari patin dan lele, dan pentol ikan patin.
Adapun produksi Koperasi ini rata rata 200 kg/bulan dengan pemasaran di beberapa kota di Jawa Tengah, seperti Solo, Karanganyar, Klaten, Sragen, Boyolali dan Sukoharjo.
Sebelumnya, Menteri Trenggono mengatakan program prioritas di bidang perikanan tangkap dan budidaya bisa membuka banyak peluang usaha dan lapangan kerja yang dapat dioptimalkan oleh masyarakat. Terlebih saat ini pemerintah sedang memperbaiki tata kelola kelautan dan perikanan mulai Sabang sampai Merauke. (Muhidin)