"Itu cara di Akmil, darat, acara TNI AU. 'Tak ada sepatah katapun dari Pak Jokowi. Setelah jam setengah 10 malam, Saya ditelepon oleh Pak Jokowi, Pak Luhut bisa ke Istana. Kemudian aku diomongin, besok Pak Luhut akan Saya lantik sebagai Menko Marves. Lantas sekarang kau sebut aku pembisik Jokowi? Darimana?" kata Luhut ke Romy.
Menurut Romy ungkapan itu adalah metafor paling tegas yang menunjukkan betapa Presiden Jokowi memang memiliki full control atas kerja-kerjanya sebagai presiden.
Hal yang sama juga disampaikan soal sosok Mensesneg Pratikno. Dia, kata Romahurmuziy, juga bukan pembisik Presiden Jokowi.
"Dia justru Pak Jokowi banget, beliau adalah orang paling awal yang konsisten, 100 persen enggak ada agenda di balik batu, di luar agenda Jokowi. Kalau yang lain kan masih politisi, punya agenda lain. Kalau Pratikno adalah Jokowi," katanya.
Terakhir, Romahurmuziy juga memastikan bahwa Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP bukan orang pembisik Presiden Jokowi. Kata dia, salah jika ada anggapan orang yang menyebut Mega mengontrol Jokowi.
"Enggak ada, walau namanya petugas kan ada tugas yang dikerjakan atau tidak dikerjakan. Ya yang punya kontrol penuh ya Pak Jokowi sendiri, enggak ada orang lain, atau kekuatan lain. Semua tanggung jawabnya sendiri, bukan partai," kata Romahurmuziy.